Mohon tunggu...
Samy
Samy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Samiyem | S1 Fisioterapi | Universitas Muhammadiyah Surakarta| Pembaca yang mencoba menulis:D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bom Waktu Cedera Mengintai dibalik Layar Esport: Kapan Fisioterapi Bertindak?

18 Juli 2024   11:37 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esport menjadi cabang olahraga yang sangat populer baru-baru ini. Banyak sekali event pertandingan esport dari skala nasional hingga internasional. Salah satu contoh event skala nasional seperti piala presiden 2019 dan skala internasional seperti Liga Call of Duty 2016, kejuaraan The International 8, Kejuaraan Dota 2 Asia, dan Kejuaraan Dunia League of Legends 2018. Esport menarik minat dari berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa, terutama pria. Di Asia jumlah pemain esport pada tahun 2019 yaitu 64,67% dari total pemain di dunia, yang mencapai 778 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa esport telah menjadi bagian penting dari budaya permainan modern.

Di balik minat terhadap esport yang meningkat pesat, olahraga ini dapat menyebabkan berbagai masalah fisik. Para pemain esport sering kali menghadapi tantangan dalam menjaga kesehatan fisik karena duduk dalam waktu yang lama sehingga timbul masalah, seperti low back pain dan kifosis. Hal ini terjadi karena para pemain esport mempertahankan posisi postur yang tidak ergonomis sehingga pada atlet esport memiliki postur yang jauh lebih buruk daripada non atlet. Atlet esport juga rentan terkena cedera tangan, seperti carpal tunnel syndrome dan dequirvein syndrome. Oleh sebab itu, perhatian ekstra sangat diperlukan terhadap manajemen postur dan kesehatan fisik pada komunitas esport.

Realitanya, studi terkait aktivitas esport dan dampaknya terhadap masalah fisik mengambil sampel yang umumnya dari remaja non-atlet esport profesional. Mayoritas penelitian hanya memfokuskan pada durasi dan frekuensi bermain, sedangkan penelitian yang mendalami keseluruhan aktivitas, termasuk frekuensi, intensitas, dan durasi, masih sangat terbatas. Ini menjadi informasi penting bagi fisioterapi, yang memiliki peran krusial dalam mengurangi risiko cedera, mencegahnya, melakukan intervensi, dan rehabilitasi, terutama dalam konteks olahraga elektronik. Dengan kurangnya penelitian yang menyelidiki secara komprehensif terkait semua aspek aktivitas saat bermain game online dan dampak yang ditimbulkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. 

Sejalan linear dengan Keputusan Kemenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/1077/2024 yang tercantum dalam daftar keterampilan fisioterapi pada poin terapi latihan 131 sampai 176, fisioterapi sebagai tenaga kesehatan memiliki peran dalam menyelesaikan permasalahan fisik pada atlet esport. Bentuk pelayanan yang diberikan oleh fisioterapi adalah latihan kontrol postur, massage, dry needling, neuromuskular dan Myofascial Release Therapy (MRT) terkait dengan gerak dan fungsi. Fisioterapi memegang peran krusial dalam menangani permasalahan pada esport, apabila atlet esport tidak ditangani maka akan menyebabkan permasalahan penyakit yang lebih kompleks khususnya pada postur. Upaya preventif dan edukasi sangat perlu dilakukan untuk mengurangi risiko cedera pada esport.

Studi yang dilakukan oleh Peake et al., 2021 menunjukkan bahwa pendekatan menyeluruh dari promotif hingga kuratif terhadap kesehatan fisik, termasuk fisioterapi, dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan bagi pemain esport. Pemberian edukasi kepada pemain esport mengenai manfaat fisioterapi preventif menjadi langkah penting dalam memastikan kesehatan mereka tetap terjaga di tengah lingkungan permainan yang sering kali menuntut tingkat intensitas dan kompetitif yang tinggi. Di samping itu, adanya perawatan fisioterapi secara teratur juga dapat memperpanjang karier pemain esport dalam dunia kompetitif dan menjaga kebugaran jangka panjang. Peran aktif fisioterapi ini dapat meningkatkan performa dan kesehatan pemain esport. 

Namun, belum ada standar protokol yang secara spesifik dirancang untuk pemain esport sehingga peran aktif fisioterapi belum maksimal. Solusi dapat dilakukan dengan melakukan adaptasi prinsip-prinsip fisioterapi yang telah terbukti efektif dalam olahraga lain, yang melakukan aktivitas dengan posisi duduk jangka panjang. Dengan demikian, protokol fisioterapi yang spesifik untuk pemain esport belum sepenuhnya mapan, literatur dan penelitian yang ada memberikan landasan yang penting untuk pengembangan lebih lanjut dalam upaya mencegah cedera dan mempertahankan kesehatan mereka. Hal ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan protokol yang lebih spesifik dari segi efektivitas intervensi fisioterapi maupun identifikasi faktor risiko dan strategi pencegahan yang lebih efektif.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi yang dapat diusulkan untuk meningkatkan peran fisioterapi dalam mendukung kesehatan dan kinerja pemain esport, harus didasarkan pada literatur dan penelitian yang sudah ada. Meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian dan pengembangan untuk memaksimalkan peran fisioterapi dalam esport, literatur yang ada menunjukkan bahwa integrasi fisioterapi dalam perawatan rutin dapat memberikan manfaat signifikan dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan performa pemain esport. 

Penting untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang peran penting fisioterapi di kalangan pemain esport, manajer tim, dan pelatih. Fisioterapi bisa menyediakan informasi yang jelas tentang manfaat fisioterapi dalam mencegah cedera dan meningkatkan performa dapat membantu mengubah paradigma dan memotivasi penggunaan secara rutin. Studi-studi ini memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk mengembangkan praktik dan protokol fisioterapi yang lebih baik untuk industri esport. Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan peran fisioterapi dalam memberikan intervensi dan edukasi dalam mendukung kesehatan dan kinerja pemain esport dapat ditingkatkan secara signifikan.

Penulis: Ajeng Adela Selandani dan Samiyem

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun