Malam itu setelah selesai memberikan materi dalam workshop credit wisdom di jambi saya memenuhi undangan seorang senior untuk datang dan ngobrol di lokasi bisnis barunya. Beliau ini sekarang tengah merintis bisnis potong rambut setelah sukses menjalankan bisnis distronya.
Saya juga sudah diundang mengunjungi bisnis distro beliau ini ketika tahun lalu saya berkunjung ke jambi. Malam itu saya diantar oleh beberapa kawan senior pun datang mengujungi lokasi tempat usahanya itu.
Beliau menamakan usaha potong rambut khusus pria itu dengan brand 'PR Bandung Barbershop' nama yang cukup unik menurut pikiran saya.
Sesaat setelah saya datang dan berbasa basi sejenak maka beliau menawarkan untuk memangkas rambut saya yang menurut beliau sudah cukup gondrong, waaa tentu saja tawaran ini nggak saya sia-siakan. Kapan lagi rambut saya dipotong oleh seorang senior, hehhee...
Sambil beliau bekerja mengolah rambut saya, kami pun ngobrol dan yang pertama kali saya tanyakan adalah apa kepanjangan dari singkatan 'PR' yang ada di nama otletnya tersebut.
Sambil nyengir lebar beliau mengatakan kalo 'PR' itu adalah singkatan dari 'Pangkas Rambut' sehingga kalo diartikan secara keseluruhan 'PR Bandung Barbershop' nama outletnya adalah Pangkas Rambut dari Bandung yang akan menjadi BarberShop.
Memang dalam merintis ini penanganan saat memangkas masih dilakukan oleh 2 asisten beliau yang notabene adik iparnya yang memang berasal dari Bandung. (Istri beliau dari Bandung sementara beliau adalah orang minang yang lahir dan besar di Jambi)
Hahaha keren juga idenya soale singkatan itu bikin penasaran terutama bikin otak saya penasaran.
Trus saya tanya lagi ke beliau "apa sih bedanya 'Pangkas Rambut' dengan 'Barbershop' itu?" Dengan cengiran yang lebih lebar beliau mengatakan kalo Barber Shop adalah Pangkas Rambut yang lebih lengkap dimana dilengkapi dengan fasilitas cuci rambut, pijat kepala dan lainnya, kata beliau lagi "lebih mirip-mirip dengan salon gitu deh"
Sambil terus memotong beliau menjelaskan keunggulan dari 'PR Bandung Barbershop' dimana setiap orang yang memangkas rambutnya disana bisa memilih sendiri model pangkas rambut sesuai dengan aktor atau selebriti idolanya. Rupanya jargon dari 'PR Bandung Barbershop' adalah 'Membuat tampilan rambut anda seperti model rambut selebriti idola'.
Waaa, keren juga ya jargonnya hahhaa dan memang saya lihat banyak sekali poster dan foto rambut selebriti yang dipasang memenuhi dinding 'PR Bandung Barbershop' yang bergaya minimalis itu.
Saya sempat memotong penjelasan beliau tentang bisnisnya itu dengan pertanyaan tentang harga yang harus dibayar pelanggan untuk bisa tampil dengan model dan gaya rambut ala selebriti idolanya.
"Hanya 12 ribu rupiah saja yang harus pelanggan bayar agar bisa punya rambut bergaya selebritis idolanya" kata meliau saat menjawab prtanyaan saya. "Dan bukan itu saja" tambah beliau "Pelanggan yang memangkas rambutnya disini sebanyak 12 kali bisa menukarkan kupon yang dimilikinya dengan kaus yang ada di distro sebelah dan bebas memilih sendiri model kaus yang disukainya"
Wiiik keren banget ya. Jadi setelah pangkas disitu pelanggan dikasih sebuah kupon dimana jika terkumpul sampe 12 kupon yang artinya pelanggan sudah pangkas disitu sebanyak 12 kali mala pelanggan bisa menukarkan kupon-kupon tadi dengan kaus ala distro yang bisa dipilih secara bebas oleh pelanggan.
Pantas ramai sekali orang yang pangkas disitu. Selama saya nongkrong sambil potong dan merapikan rambut kurang lebih sekitar 1 jam-an berada disana saya perhatikan sudah ada kira-kira 10 orang pelanggan yang dipangkas atau masih menanti giliran dirapikan rambutnya menjadi ala selebriti idola.
Siapa yang gak mau bergaya dengan rambut ala selebriti idola dan kemudian bisa dapat kaus gratis ala distro setelah potong di 'PR Bandung Barbershop'. Senior saya ini cukup jeli mencari pangsa pasar. Beliau ini membuka outletnya di kawasan yang cukup ramai oleh golongan masyarakat menengah bawah.
Jadi pangsa pasarnya memang akhirnya adalah mayoritas dari golongan menengah bawah yang sesungguhnya keuangannya terbatas dimana saya rasa cukup berat juga kalo harus bayar harga 12 ribu sekali potong rambut.
Tapi keuangan terbatas itu menjadi nggak masalah buat para pelanggan karena tertutup oleh keinginan untuk punya gaya rambut ala selebriti idola dan bisa dapat kaus ala distro secara cuma-cuma.
Kejelian beliau berpromosi membuat saya banyak belajar dari beliau. Cara beliau bikin jargon 'bergaya ala model rambut selebriti idola' itu keren banget bisa menyihir para pelanggan yang datang. Pelanggan tetap ramai berdatangan walaupun saya lihat 99% gaya rambut di poster dan foto artis yang menempel didinding adalah gaya rambut dengan model mohawk saja.
Kalo saya simpulkan walaupun beliau menguasai berbagai gaya model rambut tapi sesungguhnya beliau nggak harus pusing dengan banyak gaya model rambut sebab secara gak langsung pelanggan diarahkan ke gaya rambut ala mohawk seperti yang nampak di dinding otletnya saat para pelanggan datang dan menikmati design outletnya yang bergaya minimalis.
Trus kesimpulan saya yang kedua beliau juga nggak harus pusing-pusing dengan stok kaus di outlet distronya yang mungkin sudah 'out of model'. Sebab beliau bisa menjual lagi sebagai hadiah buat pelanggan potong rambut yang sudah 12 kali datang dan potong disana.
Dengan ramainya 'PR Bandung Barbershop' saya kira keuntungan yang didapat dari situ bisa menutup biaya pokok pembelian kaus distro yang mungkin sudah 'out of model'. Keren ya karen ini merupakan subsidi silang bisnis yang menguntungkan banget.
@sa_murai
samurai jagoan.com
wenmit.com
facebook : samurai jagoan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H