Kisah-kisah sukses bertebaran dimana-mana baik di media online, seminar, buku-buku motivasi, koran, tabloid bahkan di media kaca yang bisa kita tonton setiap hari. Bisa dipercaya boleh juga kita gak percaya terhadap kisah-kisah itu. Saya juga sama seringkali masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri.
Walaupun begitu ada juga kisah semacam ini yang menyentuh hati saya, ini contoh yang saya dengar sendiri dari mulut tersangka dan dari mulut orang dekat tersangka.
Kisah pertama:
Seorang yang saya kenal pada saat ikut pelatihan credit wisdom saya suatu saat mengajak saya makan dan berkata kalo pelatihan yang saya adakan dan beliau ikuti itu bisa membuat batu loncatan yang berarti dalam bisnisnya.
Beliau meninggalkan kota tempat beliau dilahirkan dan tinggal selama sekitar 32th karena sudah tidak sanggup menghadapi persaingan bisnis dikota itu. Karenanya beliau hijrah di sebuah kota untuk memulai peruntungan baru, beliau berjuang di kota tempat hijrahnya itu baru sekitar 2th saja dan 1th sebelum memutuskan benar-benar menetap beliau berkelana dari kota ke kota mencari 'feel' kota dimana beliau harus menetap dan berjuang dalam peruntungan baru.
Singkatnya beliau dapat 'feel' dikota itu kemudian berjuang mencari peluang, bejuang belajar lagi agar 'feel' terasah dan kebetulan ketemu workshop saya. Berbarengan juga dengan beliau 'bertemu' bisnis yang bisa diolah dan dijadikan 'casing' » kebetulan-kebetulan ini kalo menurut saya bukan kebetulan tapi tercipta karena beliau mau mencari, berkorban dan belajar.
Pertemuan kemaren itu dengan saya banyak cerita yang disampaikan, bisnisnya tumbuh, mulai bisa dibikin dan diperkokoh pondasinya agar sistemnya bisa terbentuk dan bahkan bisa dijadikan 'casing' yang mumpuni dalam bernegosiasi dengan bank.
Keberanian memang seringkali membuahkan hasil yang manis buat semuanya.
Kisah kedua:
Kisah ini saya dengar bukan dari pelakunya langsung tapi dari kawan dekat pelaku yang ikut merasakan buah manis hasil peruntungan baru yang dituai pelaku.
Nggak sengaja di lobi sebuah hotel saya bertemu dengan senior saya yang sekarang sedang laris sebagai trainer. Yang saya gak sangka ternyata yang menjadi EO-nya beliau ini adalah seorang senior saya juga, yang 1th yang lalu banyak curhat pada saya dikarenakan sedang terlilit permasalahan dengan bank.
Ketika itu saya dengar beliau meninggalkan kota tempat tinggalnya, kota tempat beliau berbisnis dan kota tempat keluarganya berada lantas bersama anak istri beliau hijrah keluar pulau untuk mencoba peruntungan baru. Dan yang saya dengar sekarang di luar jawa sana beliau sukses sebagai seorang EO dimana event-event yang digarap oleh beliau rata-rata selalu ramai.
Memang dijawa beliau juga berprofesi sebagai EO tapi mungkin karena terbelit aneka masalah jadi berakibat bisnisnya mandeg dan gak berkembang.
Dengan hijrah, permasalahan bisa diurai satu persatu dan pikiranpun bisa semakin tenang sehingga kesuksesan pun bisa diraih kembali.
Kadang kita harus memberanikan diri untuk hijrah memulai sesuatu yang baru ditempat yang tidak dikenal untuk meninggalkan masalah dan memulai lagi sesuatunya dari nol dalam mencari peruntungan baru.
Rasanya saya musti banyak belajar pada para transmigran (sebuah program mengerikan di jaman pak Harto yang ternyata kini banyak menghasilkan kisah sukses).
Kedua kisah diatas bukan kisah transmigran tapi semangat mencoba 'peruntungan baru' beliau berdua sangat berkesan buat saya dan sangat saya jadikan teladan, sebab saya termasuk yang gak ada nyali dan gak berani hijrah ketika mengalami masa kelam dulu :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H