Mohon tunggu...
Samurai Jagoan
Samurai Jagoan Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Makan Enak

Seorang Entrepreneur, Tukang Jalan, Tukang Makan Enak, Praktisi & Owner Wenmit Pecel Bento, Penulis Buku, Provokator Entrepreneur, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional di bidang Entrepreneurship \r\n\r\n> HP 0818377811\r\n> FB Samurai Jagoan\r\n> Twitter @sa_murai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia Gerobak

12 Agustus 2013   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Puji Raharjo Raharjo
Mereka itu di Jakarta sering kita sebut " Manusia Gerobak". Trus klo hari terakhir jelang lebaran kayak gini mereka antri tuk menerima zakat dari Panitia Zakat Masjid Raya Bintaro dan esok harinya mereka mengharap sedekah dari jama'ah yang sholat ied di halaman di masjid Raya Bintaro. Jadi mereka adalah pengumpul kardus, plastik, dan barang bekas...

3. Hardiman Tario :
Realita itu sudah ada dari awal ramadan, sepanjang jalan dari sektor 3 sampai sektor 9 bintaro, dan terakhir sebelum mudik saya masih sempat ngobrol dgn mereka tepat di depan griya CIMB NIAGA bintaro.

Seperti yang sudah saya tulis para manusia gerobak itu mulai berdatangan dan memarkir gerobak-gerobak mereka itu diseputaran masjid raya bintaro pada saat menjelang malam takbiran.

Tapi pada pagi keesokan harinya saat waktunya shalat ied tiba, saya tidak lagi melihat seorangpun dari mereka maupun sebuah gerobakpun yang parkir di kawasan itu.

Kemudian saat ibadah solat ied selesai para manusia gerobak, terutama kaum lelakinya dengan sigap menyerbu kawasan di seputaran masjid yang luas, mereka mengumpulkan surat kabar bekas yang tadinya dipakai sebagai alas sholat para jamaah.

Sementara itu para wanita dan anak-anak berbaris rapi di jalan keluar tempat sholat ied tersebut seolah-olah mencegat para jemaah. Para wanita dan anak-anak ini menadahkan semacam mangkok yang terbuat dari plastik atau kaleng, mereka ternyata meminta dan mengharapkan para jemaah yang keluar memberikan mereka selembar atau beberapa lembar rupiah sebagai sedekah.

Para wanita dan anak-anak ini dalam meminta sedekah nggak kalah sigap seperti kaum pria dari golongan mereka yang cekatan sekali dalam mengumpulkan koran-koran bekas yang memenuhi area tempat sholat ied.

Penampilan mereka tetap lusuh dan kumuh tepat seperti saat pertama kali saya melihat mereka berdatangan kemaren sorenya. Pemandangan yang kontras banget dengan jamaah shalat ied yang rapi dan bersih.

Dalam mengimpulkan koran bekas dan meminta sedekah mereka ini nggak menggangu atau membuat risih para jamaah. Tapi tentunya kalo sampai mengganggu jamaah yang bergerak pulang meninggalkan area tempat shalat, para petugas keamanan yang berjaga-jaga mulai malam takbiran akan mengambil tindakan. Tapi pada kenyataannya para petugas keamanan yang berjaga dan menyaksikan hal tersebut tetap tenang.

Kondisi saat bubaran shalat ied sangat crowded, ramai bahkan timbul macet kendaraan yang cukup panjan. Jamaah yang mau pulang setelah shalat bercampur dengan para manusia gerobak sibuk dengan kegiatan dan kepentinga masing-masing.

Situasi ini yang membuat saya membatalkan niat segera balik lagi ke daerah seputaran masjid sebab saya pikir pasti kondisi macet akan berlangsungg cukup lama. Nah 3 atau 4 jam kemuadian karena ada sebuah kepentingan saya terpaksa harus lewat daerah depan masjid lagi dan pemandangan di sana sudah beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun