Mohon tunggu...
Samurai Jagoan
Samurai Jagoan Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Makan Enak

Seorang Entrepreneur, Tukang Jalan, Tukang Makan Enak, Praktisi & Owner Wenmit Pecel Bento, Penulis Buku, Provokator Entrepreneur, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional di bidang Entrepreneurship \r\n\r\n> HP 0818377811\r\n> FB Samurai Jagoan\r\n> Twitter @sa_murai

Selanjutnya

Tutup

Money

Bunga yang Menyebalkan

9 Oktober 2012   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Padahal kalo dihitung totalnya selama puluhan tahun itu pasti mengerikan jumlah bunganya, atau tidak ada yang menyesal telah mengansur kpm selama maksimal empat tahun dengan besaran bunga yang hampir sama”

Kok bisa gitu ya?

Padahal semua orang pasti tahu dan paham, bahwa harga mobil itu selalu turun jauh nilainya pada saat kredit mobil itu lunas dalam kondisi apapun.  Atau pada saat mobil itu dijual pasti harganya jauh banget dari harga pada saat mobil itu dibeli.  Tapi tetep saja lebih banyak orang yang membeli mobil secara kredit daripada yang secara tunai. Kalo kredit rumah masih mending, sebab harga jualnya dalam kondisi normal dan tenang selalu pasti lebih tinggi dari harga saat dibeli walaupun selisih antara harga beli tunai dan beli kredit sangat jauh.

Hampir tidak ada orang yang sakit hati saat kredit rumah atau mobil.

Kenapa bila kita melakukan kredit yang dua tadi pikiran dan perasaan kita tenang,  sedangkan jika melakukan kredit usaha rasanya lebih sakit hati?

Kalo saya bilang otak pintar kita sudah senang duluan karena yang tadinya tidak punya rumah atau mobil dengan cara kredit jadinya kemudian bisa memiliki benda-benda yang diidamkan tersebut. Secara tidak langsung kita sudah mengalihkan perhatian otak pintar kita pada hal-hal yang menyenangkan,  jadinya otak pintar kita lupa akan total jumlah bunga yang bisa bikin sakit hati dan semua resiko yang bakal dihadapi bila kita gagal bayar.

Mengalihkan perhatian otak pintar pada hal-hal yang menyenangkan adalah salah satu bentuk cara membodohi otak pintar kita.

Saya rajin membodohi otak pintar saya dalam segala hal, terutama dalam hal kredit. Saya alihkan perhatiannya dengan hal-hal yang menyenangkan, saya alihkan perhatiannya dengan besaran prosentase keuntungan, saya alihkan perhatiannya dengan kegunaan atau fungsi sesuatu yang bisa saya beli dengan cara kredit.

Saya rajin sekali membodohi otak pintar saya, yang rajin berpikir rasional, tapi takut mengambil resiko itu, dengan cara mengalihkannya pada hal-hal positif dari tindakan saya.

Pengalaman yang sudah saya alami selama ini, bikin saya yakin bahwa bila otak pintar kita sudah biasa dibodohi dengan hal-hal positif maka saya akan berani bertindak (tetep dengan kehati-hatian tentunya), tidak takut-takut dan tidak gampang sakit hati.

Apalagi takut dan sakit hati terhadap bunga bank, jauh deh itu dari saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun