Selain kami harus nyari duit buat bekal mudik kami juga harus nyari tambahan duit buat ongkos pulang kampung.
Seru banget kan...
Mengenai situasi keuangan kami di bulan ramadhan tahun lalu itu ada yang perlu diceritakan juga. Dalam situasi keuangan yang hampir nol itu, kira-kira baru 7 hari menikmati puasa kami harus melunasi pembayaran uang sewa rumah selama satu sebesar 16,5 juta padahal uang yang harus kami bayarkan seharusnya 17,5 juta di kali 2 tahun karena minimal ngontrak harus 2 tahun. Tapi berkat keajaiban dan kenekatan bertransaksi kami dapat jeda pembayaran tersebut sekitar empat bulan, jadi total biaya sewa sebesar 35 juta bisa kami bayar dalam dua tahapan dan hanya memberikan persekot tanda jadi 1 juta rupiah saja.
Dengan pembayaran termin pertama ongkos sewa rumah maka kondisi keuangan semakin hancur, padahal uang sebesar 16,5 juta rupiah itu pun baru kami dapatkan pada hari H-1 lho hehehe...
Trus kira-kira seminggu kemudian saat rasa lega belum hilasng karena target pembayaran sewa tercapai tapi masih panik dengan keuangan buat mudik yang belum ada maka dengan tidak terduga kendaraan yang kami punya yang tadinya akan membantu kami mudik harus dikembalikan ke leasing dengan semena-mena pula dalam kondisi tidak terduga, padahal kami sudah bersiap-siap lho menghadapi saat buruk jika mobil diambil. Tapi kami bener-bener nggak pernah menduga jika harus mengalami situasi terburuk dimana mobil kami harus diambil debt collector disaat kami bener-bener membutuhkannya.
Jadi tahun lalu itu saat lebaran tiba, kami sekeluarga, saya, ibunya anak-anak, mcllyn dan barej harus pulang mudik dalam kondisi gak punya uang dan dengan menggunakam mobil sewaan dari rental. Berangkat mudik ke rumah ibu dari rumah kontrakan disurabaya dan kembali dari mudik dengan mobil sewaan ke rumah kontrakan.
Sempurna banget situasinya kan...
Dalam hari-hari terakhir sebelum mudik, saat rental mobil sedang sulit-sulitnya ternyata ada seorang kawan istri yang merelakan uangnya untuk kami pakai sebagai bekal menyewa mobil di rental. Dalam hari-hari terakhir saat rental mobil sedang sulit-sulitnya ternyata masih ada sebuah rental yang punya mobil sewaan persis seperti mobil kami yang diambil oleh debt collector, dan hebatnya perusahaan rental itu menyewakan dengan harga miring, lumayan sangat miring jika dibantingkan dengan harga sewa mobil sejenis ditempat lain jikapun masih ada.
Alhamdulillah, ...
Akhirnya kami bisa mudik dengan mobil seperti yang kami miliki dulu dan bahkan masih dapat menikmati selisih harga sewa mobil tersebut sebagai bekal perjalanan mudik dan sekedar buat membagikan THR pada keponakan-keponakan. Seru banget kan pengalaman kami pada ramadhan tahun lalu, tertolong pada detik-detik terakhir...
Itu pengalaman di bulan puasa tahun lalu, jika dingat-ingat saya dan istri hanya bisa tersenyum bahkan tertawa ngakak, kok bisa ya kami mengalami situasi semacam itu, dan pasrah tanpa harus tau mesti berbuat apa, kecuali kembali memohon pada Allah. Sakit dan nyerinya saat itu setelah terlewati selama satu tahun ternyata bila diingat-ingat bisa membuat kami berdua tersenyum dan tertawa ngakak.