Kalo menuruti rasa iseng, saya hampir saja menyorotkan lampu jauh di mobil yang saya kendarai ke deretan mobil-mobil yang parkir disitu. Dan mobil emang saya jalankan pelan-pelan, pingin banget ngeliat apa bener mobil-mobil yang parkir itu bergoyang-goyang atau tidak,.
Hehehe...
Diujung pantai berpasir itu ada sebuah hall besar dan sebuah rumah makan, tapi sama aja kondisinya gelap temaram dan mesum. Saya datang pada hari rabu malam. Pantainya nggak begitu rame pengunjung.
Di parkiran hanya ada nggak sampai 5 mobil yang parkir disitu, jauh lebih banyak mobil yang parkir berjajar di pinggiran pantai yang gelap yang langsung berbatasan dengan laut.
Saya dan kawan saya turun dan melanjutkan jalan kaki menyusuri parkiran menuju pantai, wiiih nggak nyangka pantainya bagus banget. Jauh lebih keren dan bagus daripada losari. Malam itu bulannya lagi bulan sabit, ombaknya lagi nggak gitu gede walaupun airnya lagi pasang.
Hanya gelobang-gelombang saja air laut yang menyapu pantai. Dalam keremangan malam bulan sabit aja pantainya jelas banget terasa indahnya. Disisi pantai yang saya kunjungi ini aroma mesumnya gak terasa dibanding sisi lain pantai ini. Lebih kental aroma romatisnya.
Suara debur air lat dan desah angin laut yang dominan, bisa deh di bayangin sendiri gimana serunya suasana disini kalo datang berdua ama pasangan, yang lagi berantem ama pasangan saya jamin kalo mampir ke pantai ini pasti baekan lagi
Mungkin jika malam itu bulannya sedang purnama, pemandangan di akkarena ini akan terasa lebih menggigit. Kalo jalan ama cewek dah pasti pinginnya nggandeng atau meluk aja. Romantis banget. Terbukti malan itu pengunjung yang ada disana yang lagi nongkrong adalah pengunjung yang saling berpasangan.
Saya merasa sayang banget, pantai sebagus ini kok aroma mesum yang kental yang berasa. Tapi saya nggak ngerti juga, mungkin andai saya datangnya agak sore atau pada saat pagi hari kemungkinan pengunjungnya lebih ke family kayaknya. Tapi awan yang mengantar saya itu dari awal promosinya adalah tentang ’mobil goyang’ aja selain tentunya keindahan pantai akkarena itu sendiri.
Di depan hall ada semacam jembatan kayu yang menjorok ke laut. Di ujung jembatan itu ada semacam mimbar besar yang juga terbuat dari kayu, jadi para pengunjung yang pingin merasakan sensasi jalan di laut dan sensasi menikmati keindahan pantai tapi di kitari oleh air laut dapat berjalan menyusuru jembatan kayu tersebut dan kemudian berdiri menikmati pemandangan laut di mimbar besar itu.
Bagus banget, keren abis suasananyadan pemandangannya....