Mohon tunggu...
Samuel HasudunganTampubolon
Samuel HasudunganTampubolon Mohon Tunggu... Buruh - Seseorang yang senang belajar dan mengajar

Boleh berganti buah, tapi jangan lupa akar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada di Sana dan Ada di Sini

29 Maret 2020   17:27 Diperbarui: 29 Maret 2020   17:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana dengan pengendalian emosi dan daya pikir kita? 

Apakah memiliki kisah yang sama dengan usus dan bakteri di dalamnya? 

Mungkin ada dari para pembaca yang pernah dengar istilah 'we are what we eat'. Mungkin bisa lihat video ini https://www.youtube.com/watch?v=TLpbfOJ4bJU . Kita adalah apa yang kita makan. Keadaan kita tergantung pada apa yang kita makan. Mungkin pula anda pernah dengar apabila komposisi karbohidrat a.k.a. gula terlalu banyak, maka akan menjadi reaktif namun tidak sabaran. Sedangkan ketika komposisi protein tinggi, akan lebih sabar namun jadi terkesan lambat. Correct me if I am wrong. 

Well well, saya bukan ahli gizi by the way. 

Tapi yang pasti, menurut saya, selain reaksi dari asam lambung dan enzim dalam tubuh terhadap karbohidrat dan protein, atau kalsium, ada pula reaksi dari bakteri dalam tubuh kita yang sekian persen memiliki pengaruh atas arah pikir dan keadaan pengendalian emosi kita. 

Masak iya bakteri dan virus bisa bikin kita demam panas, menggigil dingin, mules, gatal-gatal, namun tidak ada efek sama sekali ke pikiran dan emosi kita?

Ya sudahlah, yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini adalah menjelaskan bahwa sebenarnya ada mahluk tak kasat mata yang sebenarnya adalah penguasa bumi. Bukan hanya penguasa, namun juga pengendali bumi dan penghuninya. Well, secara ilmiah sih gitu. 

Pastinya, saya bukan ahli gizi.

Bukan ahli mikroba.

Saya juga bukan PhD. di bidang corona dari universitas whatsap.

Stay safe, for everyone whom I love and hate. #jagajarak #physicaldistancing #socialdistancing 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun