Jakarta - Pemilu 2024 sudah selesai dilaksanakan pada Rabu (14/2). Namun hasil dari Pemilu 2024 banyak menimbulkan pro kontra dalam masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat, caleg maupun calon presiden dan wakil presiden yang tidak puas dan menyatakan bahwa Pemilu 2024 banyak indikasi kecurangan.
Seperti hasil real count Pemilu 2024 kali ini, suara masuk sekitar 60 %, capres dan cawapres paslon no urut 2 masih mendominasi dengan hasil perhitungan suara mencapai 56 % sampai 59 %, unggul daripada paslon 01 yang hanya kisaran 27 % dan paslon 03 dikisaran 17 %.
Dari timses maupun paslon 01 dan 03 banyak menyatakan bahwa mereka banyak menemukan indikasi kecurangan dilapangan. Bahkan mereka menyatakan kalau ini tidak dikaji dengan serius maka mereka akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi.
"Kamu percaya saya mendapat angka cuma segitu," ucap Ganjar kepada wartawan setelah mendapatkan hasil quick count.
Sedangkan paslon 01, Anies menyatakan dia lebih percaya hasil real count KPU dan akan menunggu hasil finalnya.
"Ya kalau saya lebih baik menunggu hasil dari KPU saja, kalau hitung cepat saya ga ambil pusing," sahut Anies beberapa saat setelah ditanya wartawan tentang hasil quick count.
Netizen kemudian mengaitkan hal ini dengan video lama Mahfud MD ditahun 2019. Pada saat itu Mahfud menyatakan kalau Pemilu akan selalu salah kepada yang kalah. KPU yang menjadi panitia penyelenggara tidak akan pernah benar kepada pihak yang kalah.
"Pemilu itu ga pernah benar bagi yang kalah. KPU sebagai penyelenggara tidak pernah benar kerjanya bagi yang kalah. Hasil Pemilu ini banyak kecurangan, dan itu pasti setiap kali kita mengadakan Pemilu. Makanya saya tidak heran," ucap Mahfud pada video tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H