Mohon tunggu...
Samuel Edward
Samuel Edward Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Tugas yang kuemban adalah membawa dan membuat mulia nama Bos-ku di mana pun aku hidup, apa pun yang aku lakukan, kepada siapa pun yang aku temui, kapan pun waktu dan kesempatannya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cita-cita Anak Bergantung Setinggi Kebijaksanaan Orangtua dalam Perencanaan Keuangan

11 September 2016   10:26 Diperbarui: 11 September 2016   10:45 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

  • Kita juga harus mempertimbangkan kalau-kalau kita ingin menguliahkan anak kita, atau anak kita itu sendiri yang hendak berkuliah, di luar negeri. Jelas, biaya yang dibutuhkan akan lebih besar lagi, sehingga kita pun selayaknya mengambil asuransi pendidikan dengan uang pertanggungan yang lebih besar pula. Apalagi, bukan sekadar saat kuliah saja, namun semenjak sekolah menengah atau bahkan sedari sekolah dasar pun kita mau supaya mereka menempuhnya di luar negeri.

  • Jikalau kita melihat kenyataan-kenyataan tersebut, kita akan segera menyadar, betapa nyaris mustahilnya semua itu tercakup sepenuhnya dalam penanggungan asuransi pendidikan. Karena itu, kita harus menyimpan dana kita dalam bentuk lain. Bisa tabungan, bisa pula investasi. Yang paling bagus tentu kalau kedua-duanya kita pakai.
    Khusus untuk investasi, sebaiknya kita mengambil lebih dari satu macam. Tetapi, mengingat sifatnya yang untuk jangka panjang dan tujuannya yang untuk menjamin selesainya pendidikan anak kita, semua investasi yang kita ambil tersebut haruslah yang memenuhi 3 (tiga) kriteria. Pertama, harus tidak bersifat fluktuatif dan spekulatif, sehingga saham dan valuta asing tidak bisa kita pertimbangkan. Kedua, harus memiliki tendensi kenaikan nilai yang cukup stabil. Ketiga, harus relatif sangat mudah dicairkan, sehingga properti tidak bisa kita masukkan dalam pertimbangan, sekalipun memenuhi kriteria pertama dan kedua tadi. Itu berarti, investasi berupa logam mulia emas, obligasi, reksadana, dan deposito yang paling layak untuk menunjang pendidikan anak.

  • Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bahkan, satu menit dari sekarang pun kita tidak tahu apa yang akan kita alami. Semua hal bisa terjadi. Termasuk yang paling buruk. Maka, sudah semestinya kita pun mengambil asuransi lain, baik untuk diri kita dan pasangan kita maupun untuk anak-anak kita. Asuransi jiwa dan kesehatan pun menjadi hal yang niscaya kemendesakannya untuk diambil. Dan agar lebih terlindungi lagi, sepantasnya kita pun melindungi harta kita dengan asuransi, entah itu rumah, atau kendaraan bermotor, atau barang berharga lainnya.
    Termasuk dan terutama emas logam mulia, kalau kita berinvestasi berupa barang tersebut. Sebab, kita tentu tidak mau uang yang seharusnya dipakai untuk membayar premi asuransi pendidikan dan berinvestasi bagi anak-anak kita itu justru ludes gara-gara harus menanggung biaya rumah-sakit atau untuk membangun kembali rumah kita kalau-kalau terjadi kebakaran. Dan, pastinya, kita mau agar asuransi pendidikan bagi anak kita tetap berjalan pembayaran preminya meskipun kita sudah tidak ada, bukan?
  • ——————————

    Akun Facebook : https://www.facebook.com/samueledwardrolos

    Akun Twitter : https://twitter.com/SammyAddward

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
    Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun