Mohon tunggu...
Samuel Luhut Pardamean S
Samuel Luhut Pardamean S Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

" Cintailah apa yang anda Cintai, karna Cinta itu Kebenaran" - Samuel LPS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Suka DEBM

7 Oktober 2024   21:48 Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Ini gue Ipeh," jawab ku mengenalkan diri ke pria itu.


"Oh iya, aku inget kok." Pria itu menjawab dan tersenyum amat manis. Kalau terhubung pasti kupeluk, layaknya seperti kekasih bagiku. Namun aku takkuasa benar-benar gugup aku menghadapi dia, dia mampir itu ga gue nyangka banget.


Aku masih inget percakapan antara kami, bahkan ia mengatakan kagumnya akan yang kuperbuat. Bahkan ia tahu aku lulusan S1 Psikologi di Universitas Pancasila, Jaksel. Alibinya tahu tentang ku ia makin membuat ku selalu bersamanya dengan perkataanya itu, matanya yang cokelat melihat tajam kemataku. Aku hanyut terbuai kegagahannya, andai ia melihat senyumku. Maaf aku agak malu, makanya aku pake masker. Kata hatiku minta maaf ke pria itu.

    ....

  Maaf kalau aku suka ngelarang kamu, saat kamu tatap aku dengan matamu yang indah. Aku seneng banget, rasanya aku sangat bahagia. Tapi jujur gak enak sama Kak Pi, itu emang temen SD ku, tapi itu punya Kak Pi. Aku ga bisa bohongin perasaanku sama kamu, aku sayang sama kamu Sem. Kata hatiku mengenai pria itu.
Apa dia mau Nerima aku yaa? Hehehe, kataku dalam hati.


Ibuku juga menyambutnya sangat hangat saat itu, bahkan ketika ibuku masuk kedalam pria itu menyanjungku. Aku ga bisa lupa kata-katanya.


"Peh, Camer gue kemana" tanya pria itu menimum cokelatnya.


"Kedalem," aku ternyum malu, dengan spontan kujawab.


Sesaat aku terdiam sangat kesenangan, cukup gugup mendengarnya memanggil ibuku camer (calon mertua).


Hatiku gak nyangka, seneng banget.

Sekarang udah lama dia gak mampir lagi, aku suka menantikannya. Tanpa isyarat tiba-tiba ia suka datang, bikin aku gugup selalu menghadapinya. Aku kangen pengen ngobrol-ngobrol dengannya. Saat ini aku hanya bisa menemaninya dalam langkahnya, kamu hanya terhubung. Aku pengen ngobrol berdua, minta maaf kalau sikap ku selama ini agak aneh karna kegugupanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun