Gak nyangka bisa liat dia lagi, memang cuman terhubung ajaib. Namun dia nyata, aku senang ia menerimaku disisinya.
Aku tahu, dia saat ini orangnya suka lupaan. Apalagi masa kecilnya, mana inget dia. Maaf waktu di Oleos sebenernya aku sempet lupa, pas aku ketemu kamu aku seneng, eh ternyata kamu temen kecil aku. Dulu kita waktu kecil suka terhubung nyata, kamu tuh selalu baik dan ngurusin aku, tapi kamu dulu ga kelihatan lagi. Ga nyangka bisa ketemu langsung, hatiku memilih kamu. Kamu tuh pria yang selalu dirindukan.
Dulu waktu aku kuliah, dibandung yang selalu nemenin aku dia. Dia kadang ngajakin aku ngobrol, ajarin aku dan ya ngangenin deh. Ungkapku tentangnya. Gadis itu pernah kuliah dikampus negeri wilayah bandung, anak yang cerdas dan wajahnya cukup mirip pria itu.
 "Putih, selamat yaa" kata gadis itu melihat pria itu dimalang, Jawa timur
Hingga kini 2024 aku selalu menemani pria itu, kemanapun ia melangkah ada langkah ku. Aku senang, dimalam ini, kemarin dan semoga esok aku selalu bisa bersamanya. Saat ini aku dalam perjalanan, menemuinya dimana pun ia berada. Dia begitu seksi, asap yang putih dan tebal itu masuk kedalam bibirnya, begitu manis menambah kedamaian darinya.
"Namaku Mala dan aku mencintainya," gadis itu bertekad dalam hatinya penuh keyakinan.
 Bismillah, Mala pun kembali melangkahi kakinya menemui pujaan hatinya itu. Hanya sebuah potret saat pria itu sempat sekantor yang bisa dinikmatinya. Salam Rahayu, Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H