Empati ini jugalah yang kemudian memantik keberanian masyarakat untuk memulai revolusi. Di satu sisi, Katniss dan Peeta dicintai masyarakat Capitol yang seolah membuat mereka imun terhadap ancaman atau kejahatan dari Snow. Di sisi lain, Katniss dan Peeta menjadi simbol sekaligus pemimpin pemberontakan melawan Capitol.
Distrik 12 & Lucy Gray Baird
Snow dan Lucy Gray akhirnya memenangkan 10th Hunger Game terlepas dari kekejaman Dr.Gaul yang menempatkan ular-ularnya di arena. Hunger Game yang semula terancam tidak memiliki pemenang, akhirnya menyelamatkan Lucy Gray. Meskipun begitu, kelicikan sekaligus permainan Snow terungkap juga.
Snow dijatuhi hukuman dengan tidak mendapat Plinth Prize dan menjadi peacekeeper. Permintaan Snow untuk ditugaskan di Distrik 12 dikabulkan. Ia tiba sebagai peacekeeper dengan rekam jejak yang dirahasiakan.
Di Distrik 12, Snow mencari keberadaan Lucy Gray yang tidak ia ketahui nasibnya. Snow mencari dan akhirnya menemukan Lucy Gray. Setelah itu, ia banyak menghabiskan waktunya dengan Lucy Gray dan teman-temannya.
Snow pun berencana untuk ikut Lucy Gray pergi dari Distrik 12, dan kabur dari Panem. Coriolanus Snow, yang sejak awal diceritakan sebagai warga Panem sejati siap untuk mempertaruhkan semua yang ia miliki.
Snow siap melepaskan ambisi, mimpi, dan tanggung jawabnya untuk bisa pergi bersama Lucy Gray. Bagaimanapun, Lucy Gray menampakkan kecurigaannya atas Snow setelah Snow menyebut bahwa ia membunuh 3 orang. Alih-alih mengakui perbuatannya, bahwa ia bertanggung jawab atas kematian Sejanus Plinth, ia berdalih dengan membunuh “dirinya yang lama.” Kecurigaan Lucy Gray ini kemudian disambut dengan sikap was-was dari Snow.
Snow telah siap melepas ambisi, mimpi, dan tanggung jawabnya untuk pergi bersama Lucy Gray. Disinilah titik dimana Snow tampak benar-benar berharap untuk membangun suatu hubungan yang tulus dan murni dengan Lucy Gray. Pun semua pupus ketika Lucy Gray tidak dapat Snow temukan.
Kekecewaan ini menjadi cikal-bakal lahirnya kutipan Presiden Snow dari trilogi Hunger Game, “it’s the things we love most that destroy us”. Kutipan ini Snow ucapkan kepada Katniss Everdeen setelah ia berhasil menawan Peeta Mellark.
Kutipan yang sama menjadi penutup dari film The Ballad of Songbirds and Snakes. Pun dalam bukunya, Snow menjelaskan bahwa ia tidak akan ‘jatuh cinta’ lagi yang membuatnya merasa ‘lemah’ dan tidak aman. Bahwa sekalipun ia menikah, ia tidak akan menikah dengan seseorang yang dapat ia cintai.
Hal tersebut menjelaskan kenapa Snow dengan sengaja menawan orang-orang terkasih dari tokoh revolusi. Juga alasan kenapa Snow menggunakan burung jabberjay yang menirukan teriakan minta tolong dari keluarga tribute, Katniss dan Finnick, di arena pada 75th Hunger Game.