Mohon tunggu...
Samuel Benedickson
Samuel Benedickson Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Suka membaca, olahraga, bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manfaat Membaca Alkitab Bagi Kesehatan

9 Februari 2023   13:21 Diperbarui: 9 Februari 2023   13:26 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani yang berisi 

Alkitab adalah Kitab Suci umat Kristiani, yakni Firman Tuhan. Firman Tuhan, yaitu segala tulisan yang diilhamkan Allah untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.Membaca Alkitab secara rutin sangat bermanfaat, baik untuk kesehatan jiwa, roh maupu tubuh jasmani. Dengan membaca Alkitab, maka akan menjadikan kita kuat secara iman, meyakinkan kita akan keselamatan yang sudah kita terima dan membimbing kita dalam membuat keputusan-keputusan dalam kehidupan kita.

Di samping itu, membaca Alkitab secara rutin dan bersuaran sangat bermanfaat bagi kesehatan. Menurut sebuah survei yang dilakukan di Klinik Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengar membaca Alkitab dengan baik, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit. Hal tersebut dikuatkan lagi oleh penemuan yang dipublikasikan Universitas Boston.

Mengapa di dalam Kristen, ketika kita berdoa disarankan untuk khusuk dan bersuara minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita.
Berikut penjelasannya;
Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah system yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh. Nah, sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya. Hal tersebut artinya harus dengan suara. Maka muncullah TERAPI SUARA yang ditemukan oleh dr. Alfred Tomatis, seorang dokter di Perancis.
Sementara dokter menemukan, bahwa membaca Alkitab dengan bersuara, memeberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya.

Penelitian berikutnya membuktikan sel kanker dapat hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja. Dan kembali terbukti bahwa, membaca Alkitab memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.
Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat-ayat Alkitab dan saat yang sama, sel-sel sehat menjadi aktif.

Mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi.
Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini semakin rajin dan giat membaca Alkitab adalah karena menurut survei, SUARA YANG PALING MEMILIKI PENGARUH KUAT TERHADAP SEL-SEL TUBUH adalah SUARA PEMILIK TUBUH itu sendiri.

Mengapa doa bersama lebih dianjurkan?
Karena ada doa yang disuarakan denga keras, sehingga terdengar oleh telinga, dan ini bisa mengembalikan sistem yang seharian rusak.
Mengapa dalam Kristen, mendengarkan lagu hingar binger tidak dianjurka?
Karena survei membuktikan, bahwa getaran suara hingar binger membuat  tubuh tidak seimbang.

Maka kesimpulannya adalah;
1.Bacalah Alkitab pagi hari dan malam hari sebelum tidur untuk mengembalikan sistem tubuh kembali normal
2.Hindari mendengarkan music hingar binger, ganti dengan lagu-lagu rohani yang jelas-jelas memberi efek menyembuhkan. Kita tidak tahu, anda punya potensi terkena kanker, tapi dengan rajin mendengarkan lagu-lagu rohani, penyakit tersebut bisa hancur sebelum terdeteksi.
3.Perbaiki baca Alkitab (baca dengan baik, tenang dan bersuara), karena efek suara kita sendiri yang paling dahsyat dalam penyembuhan.

Silahkan dibagikan. Semoga menjadi berkah bagi sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun