Mohon tunggu...
Samuel Henry
Samuel Henry Mohon Tunggu... Startup Mentor -

JDV Startup Mentor, Business Coach & Public Speaker, IT Business Owner, Game Development Lecturer, Hardcore Gamer .........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Digital Footprint: Mengapa Penting bagi Anda?

19 Maret 2016   13:04 Diperbarui: 20 Maret 2016   13:58 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut survey di luar negeri (bukan melulu di negara barat saja), 70% dari pihak pemberi kerja menolak lamaran dengan alasan konten yang dipertanyakan. Dan seperti biasanya, info alasan ini tidak sampai ke si pelamar. Sebaliknya, beberapa perusahaan bahkan memutuskan menarik pelamar yang terkesan biasa saja karena konten aktif maupun pasif tentang pelamar tersebut  yang ditemukan secara online. Saya sendiri mengalaminya beberapa kali, kebanyakan memang terkait dengan aktivitas bisnis IT saya. Tapi ada juga yang tidak langsung ke aktivitas spesifik, akan saya paparkan nanti.

Untuk bisa meningkatkan daya saing anda dalam dunia kerja yang sangat kompetitif anda harus memberikan tampilan yang profesional dan positif. Jika anda saat ini masih dalam tahap belajar atau mahasiswa sekalipun tidak ada salahnya memulai memoles diri dengan sengaja. Apalagi saat diri anda belum punya kredibilitas atau reputasi online apapun. Jika anda anda sedang mencari kerja atau seorang pebisnis, maka anda memahami arti dan pentingnya sebuah persepsi bukan? Dan itulah yang anda harus bangun.

Pertama, apa yang tidak ingin dilihat perusahaan maupun mitra bisnis anda misalnya? Paling logis adalah kata caci maki tidak berdasar, ungkapan kemarahan dan emosional, foto yang tidak etis dan memalukan.  Bahkan bagi remaja atau mahasiswa, kalaupun mau membuat kekonyolan yang lucu, tolong perhatikan apakah yang akan anda tempatkan di dunia maya itu memang cocok untuk konsumsi semua orang atau hanya teman dekat saja? Kalau teman dekat mungkin akan paham kebanyolan anda, orang lain belum tentu. Anda pasti pernah menemukan posting foto anak muda yang pamer binatang buruan bukan? Padahal binatang itu termasuk langka. Atau tampilan seronok dari ABG padahal  masih sangat belia. Sekarang dirasa asyik-asyik aja, nanti bagaimana?

Bagaimana dengan gaya hidup? Pesta dugem, minuman, obat terlarang? Terkadang tidak secara eksplisit ditampilkan, tapi namanya persepsi, jika ditemukan dan pihak lain memiliki tudingan miring soal anda lalu bagaimana? Anda harus tahu menempatkan konten  mana yang bisa diakses publik dan mana yang diakses oleh teman terdekat dan bisa anda percayai.

Tapi ada hal lain yang seharusnya anda ingat sebagai seorang individu: Jangan pernah menjelekkan perusahaan, teman kerja atau kolega anda di masa lalu apalagi saat ini. Itu adalah untuk konsumsi pribadi dan sahabat yang anda percayai. Walau tidak menjamin, namun setidaknya anda bisa menebak dari mana kebocoran jika terjadi. Ada kasus yang kita bahas soal itu nanti.

Jika kita lihat saat ini banyak yang suka memberikan gambar kurang bijak. Tidak melulu harus gambar porno, tapi gambar/meme menyindir, berisi diskriminasi dan menghasut juga bisa dikategorikan ke bagian itu. Bahkan gambar yang bersifat khusus atau konsumsi terbatas pun harus diperhatikan. Ingat kasus agen BIN yang malah memamerkan surat pengangkatannya beberapa waktu lalu? Walau dibagikan pada awalnya di kalangan terbatas, tapi lihatlah akhirnya keluar juga ke publik. Hasilnya? Anda tahu sendiri bukan? Bukan hanya dia saja yang diejek oleh publik, BIN sebagai lembaga negara juga kena getahnya. Padahal dia bukan berniat buruk dengan niatnya itu.

Membangun kredibilitas online juga bukan berarti memoles resume, CV atau cerita tentang diri anda dengan kebohongan. Itu malah akan membuat anda tidak dipercaya. Jujurlah soal kualifikasi dan skill anda.  Sertakan bukti pendukung. Sebisa mungkin ada variasi seperti foto, video dan testimoni.

Membangun Citra Positif

Coba bangun dengan cara membuat profil diri anda dengan baik dan terencana. Tonjolkan kepribadian anda secara positif. Misalnya anda memiliki blog, dalam tulisan anda harus nampak anda mengedepankan hal yang baik, konten berisi motivasi misalnya. Atau sudut pandang kritis tetap sah anda tuangkan, tapi tidak mengarah kepada perdebatan kasar, plintiran apalagi fitnah. Apakah anda ingin dikenal dengan persepsi karakter buruk seperti itu?

Kalau anda berharap dimasa depan nanti akan mendapatkan kerja yang baik, maka dari sekarang tampilkan kualifikasi anda dengan prestasi yang anda miliki. Tidak hanya di blog pribadi saja, gunakan media lain yang populer seperti Linkedin dan Facebook. Jika Linkedin lebih kepada tampilan profesional, maka Facebook lebih menampilkan keseharian dan cara anda berpikir/bertindak. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, memoles bukan berarti membohongi. Pengamat yang jeli akan bisa menemukan inkonsistensi dari profile anda di Linkedin misalnya dengan membandingkan jejak anda di Facebook, Twitter, bahkan Instagram jika anda punya.

Pahami bagaimana potensi media atau platform yang anda gunakan. Tiap media sosial mempunyai tujuan dan karakteristik berbeda walau ada kesamaannya. Misalnya: Tunjukkan kreativitas anda melalui tulisan atau catatan serta gambar via Facebook. Jika anda bisa membuat video, jangan lupa selain di Facebook anda bisa memuatnya di channel pribadi anda di Youtube. Sebenarnya yang anda tunjukkan tidak melulu harus dipoles sedemikian rupa. Malah terkesan kaku nantinya dan tidak orisinil. Disinilah kreativitas anda bermain. Sambil menulis tentang diri anda kenapa tidak sambil menyinggung soal skill dan kualifikasi anda? Seperti yang saya lakukan di artikel ini misalnya. Ketika anda memasang foto, anda pilih dengan membuat angle yang membangun persepsi positif bagi yang melihatnya. Apalagi video, maksimalkan dan tunjukkan kemampuan komunikasi anda disitu. Mulailah dengan topik yang anda minati, membahas tentang hobby anda juga bisa menjadi awal yang bagus. Hal seperti ini yang akan terlihat oleh orang lain.

Jika anda memiliki bukti tentang juara lomba dari masa sekolah/kuliah atau penghargaan prestasi kerja di masa lalu, jangan ragu untuk menampilkannya. Yang perlu anda perhatikan adalah seni penempatannya. Jika dibuat dengan baik  maka kesan positif akan muncul, jika berlebihan dan tidak pada tempatnya maka kesan pamer dengan sombonglah yang akan datang. Anda bisa menggogling artikel tips dan trik tentang cara menampilkan diri via Google.

Strategi yang Bisa Digunakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun