"Bener pak. Tapi yang saya lihat malah jadi tumbal aja pak. Jadi korban terus. Sampai kapan? Kalau saya malah jadi bingung pak, sekiranya saya jadi mereka apa bisa ya?"
"Ya... harusnya bisa sih", saya berusaha tetap optimis.
"Gimana ya pak. Saya bingung juga melihat kondisi sekarang. Banyak orang yang beda omongan sama yang dilakukan sih. Ok, pak Sam saya pamit dulu", dia mengakhiri pembicaraan.
Saya hanya mengangguk dan tersenyum pahit mendengar ucapan terakhirnya. Sambil melihatnya keluar dari pelataran parkir saya diam sejenak. Jangankan kalian mas, saya sendiri juga bingung kok ucap saya dalam hati.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H