Mohon tunggu...
Samuel Henry
Samuel Henry Mohon Tunggu... Startup Mentor -

JDV Startup Mentor, Business Coach & Public Speaker, IT Business Owner, Game Development Lecturer, Hardcore Gamer .........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

I-Doser Digital Drugs: Beneran atau "Gimmick"?

14 Oktober 2015   13:29 Diperbarui: 14 Oktober 2015   16:28 11761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum saya menjadi lebih rileks dan tenang. Bahkan bisa dikatakan membantu saya terlelap dengan cepat. Saya bisa memberikan testimoni setelah menggunakannya hampir 10 tahun memang ada dampak yang signifikan. Saya meyakini setelah melihat efek jangka panjang.

Sekarang mari berbicara efek negatif. Apakah ada? Selama saya menggunakannya, memang ada beberapa audio yang tidak cocok bagi saya. Selain membuat pusing kepala, beberapa audio juga memiliki efek buruk seperti mual dan rasa mau muntah yang tidak beralasan. Selain itu, ada efek perasaan ketakutan dan seram sehingga tidak bisa tidur sampai pagi. Saya akui saat itu saya penasaran dengan berbagai audio yang dikatakan punya dampak tertentu. Jadi memang tidak semua audio cocok digunakan.

Setelah saya melakukan riset kecil-kecilan mengenai dampaknya, memang ada beberapa peringatan yang disebutkan sebelum menggunakannya. Salah satunya adalah binaural beat tertentu tidak cocok untuk kondisi fisik tertentu seperti penderita epilepsi dan lemah jantung. Juga ada beberapa suara binaural yang masih bersifat eksperimen dan efeknya tidak bisa dipastikan berdampak seperti yang diharapkan.

Dari puluhan audio yang saya dengarkan, memang ada beberapa yang sangat “horror” kalau didengar seperti misalnya Hand of God. Setelah mendengarnya dalam ruang temaram selama 30 menit, saya merasakan ketakutan yang amat sangat. Jadi, bukan rileks yang saya dapatkan malah rasa susah tidur dan gelisah sampai pagi.

Namun apakah I-doser (atau suara binaural lainnya) ini membuat saya candu? Maaf, saya kira salah besar dan tidak terbukti sama sekali. Saya intens memakainya hampir tiap hari hanya selama lebih dari 1 bulan dan itupun karena mencoba-coba berbagai audio yang ada. Setelah itu saya bisa memilah dan memilih audio yang enak dan nyaman buat saya. Dan selanjutnya saya menggunakannya teratur 2-3 kali seminggu.

Tidak ada rasa kecanduan atau kehilangan bila saya tidak menggunakannya. Beberapa kali saya lupa dan baru teringat setelah kembali melihat catatan harian saya jika mau ke peraduan. Selama mendengarkan suara binaural itu saya tidak merasakan dampak supranatural, teler, mabuk atau bentuk efek narkoba lainnya. Efek terburuk hanyalah mual dan mau muntah karena suaranya sangat tidak menyenangkan. Dan efek paling aneh adalah susah tidur sampai pagi. Selain itu tidak masalah.

Gimmick Marketing

Selalu saja ada peluang bagi orang yang kreatif. Dan ini terbukti dengan perubahan pemasaran Binaural Beat menjadi I-doser. Selain itu, pesan pemasarannya juga berubah. Jika dulu lebih ditujukan kepada para penggiat meditasi dan self-motivation, kini dijual kepada publik secara umum.

Agar lebih laku maka dikenalkan dengan jargon unik yaitu “digital drug”. Walaupun tidak secara formal, pemasaran dengan jargon ini ternyata terbukti sukses dan menarik banyak perhatian yang sayangnya bukan dari target pasar utama yaitu penggiat meditasi dan pelaku self-motivation. Tapi malah dari para pemuda, remaja dan tentu ABG alay.

Rasa penasaran, ingin tampak keren dan beken, membuat I-doser beberapa tahun lalu populer di Amerika dan Eropa. Banyak penggunanya yang melebih-lebihkan efek yang dirasakan. Kenapa tidak? Siapa yang mau mengakui kebodohannya karena telah menghabiskan puluhan bahkan ratusan dollar dan tidak mendapatkan efek yang wow? Tentu saja rasa “dikuras” seperti ini diganti dengan memamerkan efeknya yang berlebihan.

Kenapa tidak banyak efek positifnya? Ya karena tidak mengikuti proses penggunaan dengan baik dan benar. Sedangkan saya yang sudah paham saja masih bisa salah karena mencoba-coba. Apalagi digunakan dengan alasan yang tidak tepat yaitu ingin mencoba narkoba walau secara digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun