Mohon tunggu...
Samuel Samuel
Samuel Samuel Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm Samuel, a Chinese-Indonesian who was born in Jakarta. Lives in Harapan Indah, Bekasi with both of my parents.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milik Siapa?

19 Oktober 2017   19:54 Diperbarui: 19 Oktober 2017   20:02 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalau beliau tidak mengucapkan "kata-kata sakti" tersebut, kita masih terlelap dan terlena dengan kenyamanan diri kita serta sikap cuek terhadap situasi kehidupan berbangsa yang sebenarnya sudah mengkhawatirkan. Mungkin juga kalau beliau tidak mengucapkan kata-kata tersebut, kita tidak sadar akan bahaya internal, yang semakin menggerogoti persatuan dan keberagaman kita sebagai Bangsa Indonesia. Mungkin kalau kata-kata tersebut tidak keluar, kita masuh cuek saja dengan kehancuran persatuan kita yang sudah semakin mendekat.

Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai kelas yang sama-sama merdeka, kita bahu membahu membangun bangsa ini, dan mengakui kebersamaan dalam keberagaman sebagai identitas khas Bangsa Indonesia, yang mempererat dan menghubungkan kita satu dengan yang lain walaupun kita mungkin hidup dalam "kelas" yang berbeda. Toh setidaknya, kita semua punya satu kesamaan, yaitu masih butuh makanan serta minuman untuk hidup. 

Mengapa kita tidak mempererat persaudaraan kita dengan kesadaran yang sangat sederhana tersebut? Mengapa kita malah menuduh salah satu kelas adalah pemilik sekolah, padahal kita sama-sama kelas yang merdeka dan merupakan pemilik bersama sekolah tersebut? Mengapa kita justru saling memicu pertengkaran antar kelas, padahal pertengkaran kita pun sebenarnya hanya menghabiskan tenaga dan merusak sekolah kita? Mengapa begini, mengapa begitu?    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun