Mohon tunggu...
Samuel DowaSaputra
Samuel DowaSaputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

I play soccer ⚽ o⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ o

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sebagaimana Buruk Polusi Udara di Jakarta?

26 Mei 2023   20:24 Diperbarui: 27 Mei 2023   22:00 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20181211/woman-with-inhaler-6fa1337c3e08a3828bf16c5d15ab0545.jpg

Dunia kita ini sangat tercemar. Ada banyak pencemaran di dunia kita. Pencemaran, yang terkadang disebut polusi, adalah sebuah tindakan dimasukannya segala sesuatu kedalam lingkungan yang menyebabkan kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Suatu zat yang menyebabkan terjadinya polusi disebut polutan. Berdasarkan sifat zat, pencemaran terbagi menjadi 3. Pencemaran fisik, yang berbentuk zat cair, padat, maupun gas (contoh: botol plastik, kaleng, kaca, dll). Pencemaran kimiawi, yang berbentuk zat kimia, organik maupun anorganik (contoh: zat radioaktif dan zat merkuri). Dan juga ada pencemaran biologis, yaitu adanya makhluk yang bisa mencemari lingkungannya, seperti bakteri. Ada 4 jenis pencemaran utama, yaitu: pencemaran air, tanah, udara, dan suara.

Yang pertama, ada pencemaran air. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air, yang menyebabkan air turun sampai ke tingkat tertentu yang sampai air tidak berfungsi lagi seperti seharusnya. Pencemaran air terjadi karena limbah industri (seperti limbah dari pabrik cat, baja, emas, dll.), limbah rumah tangga (hasil samping kegiatan rumah), dan limbah pertanian (obat-obatan pembasmi hama, seperti pestisida). Pencemaran air bisa menyebabkan kehidupan di dalam air terganggu, kekurangan sumber air, mutasi sel, kanker, dan leukemia, kematian makhluk hidup, dll. Kita bisa melakukan pengamatan untuk mencari tahu jika air tersebut tercemar dengan 3 cara. Fisik, pengamatan berdasarkan tingkat kejernihan air, warna, dan perubahan bau, rasa, atau suhu. Secara kimia, dengan mencari tahu jika PH air baik atau tidak (baik = PH 6.5-7.5). Dan secara biologis, jika ada mikroorganisme.

https://asset.kompas.com/crops/-95OP_lt0TlJrXffi6suP19eoKA=/0x0:991x661/750x500/data/photo/2017/09/11/4127158514.jpg
https://asset.kompas.com/crops/-95OP_lt0TlJrXffi6suP19eoKA=/0x0:991x661/750x500/data/photo/2017/09/11/4127158514.jpg

Yang kedua adalah pencemaran tanah, yaitu sebuah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk tanah dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah adalah hasil dari 3 macam limbah-limbah. Limbah domestik dapat berupa cair atau padat, dan bisa berasal dari penduduk, perdagangan/hotel/tempat usaha, dll. Limbah industri, yang bisa berupa padat (seperti bubur dan lumpur dari proses pengolahan) dan cair (juga dari proses pengolahan), misalnya seperti sisa-sisa dari pengolahan dan zat-zat kimia. Dampak dari pencemaran tanah bisa terlihat pada kesehatan dan pada ekosistem. Dampak pencemaran tanah pada kesehatan tergantung pada tipe polutannya, jalur masuk ke tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Pestisida yang ada di tanah dapat menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada banyak orang. Contoh salah satu dampak bahaya adalah jika terpapar terus-menerus dengan benzena (dalam sebuah konsentrasi tertentu), dapat meningkatkan terkenanya leukimia. Pada ekosistem, bisa terlihat adanya perubahan pada kehidupan di lingkungan tersebut. Pencemarannya bisa memusnahkan beberapa spesies, dan bisa membuat piramida makanan runtuh. 

https://asset.kompas.com/crops/oUMo7CopW1TaBLUfgsfb_G9anxI=/108x84:972x660/750x500/data/photo/2019/10/10/5d9ec7907aa42.jpg
https://asset.kompas.com/crops/oUMo7CopW1TaBLUfgsfb_G9anxI=/108x84:972x660/750x500/data/photo/2019/10/10/5d9ec7907aa42.jpg

Yang ketiga adalah pencemaran udara. Pencemaran udara adalah suatu keadaan dimana kualitas udara menjadi terkontaminasi oleh zat-zat, maupun yang berbahaya atau tidak. Ada banyak zat-zat yang mencemari udara. Zat-zatnya antara lainnya Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SOx), Ozon (O3), Hidrokarbon (HC), Khlorin (Cl), Partikulat debu (TSP), dan Timah. Jika zat-zat ini masuk ke tubuh kita, maka kita bisa terkena penyakit, seperti bronkitis dan asma. Bukan hanya manusia, makhluk hidup lain juga bisa terkena dampak. Contohnya, jika partikulatnya ada di permukaan tanaman, proses fotosintesis bisa terhambat. Pencemaran udara juga berdampak pada lingkungan kita. Contohnya seperti hujan asam, yang bisa merusak tanaman dan melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi air tanah dan air permukaan. Pencemaran udara juga menyebabkan efek rumah kaca, yang disebabkan oleh adanya CO2, CFC, dan zat-zat lain di lapisan udara, sampai jumlah energi dari matahari hanya sedikit yang dipantulkan balik ke luara angkasa, dan sisanya terperangkap, dan mengakibatkan global warming (pemanasan global). Emisi CFC juga bisa merusak lapisan ozon kita (pelindung bumi yang memfilter radiasi ultra violet B dari matahari).

https://asset.kompas.com/crops/ApGdftxuXZuwSSyNYHraNTG0CXY=/0x0:780x520/750x500/data/photo/2021/10/13/6166572bbe10a.png
https://asset.kompas.com/crops/ApGdftxuXZuwSSyNYHraNTG0CXY=/0x0:780x520/750x500/data/photo/2021/10/13/6166572bbe10a.png

Yang terakhir adalah pencemaran suara. Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan karena bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman untuk makhluk hidup disekitarnya. Akibat pencemaran suara dibagi menjadi 3 macam: mesin (ditimbulkan aktivitas mesin), vibras (akibat getaran yang ditimbulkan gesekan), dan pergerakan udara, gas, dan cairan. Pencemaran dibagi menjadi 3 tingkat. Tingkat pertama adalah pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra serta tubuh dan juga menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Tingkat kedua adalah pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Dan tingkat yang ketiga adalah saat pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya cukup besar sehingga bisa mengakibatkan gangguan, penyakit, atau kematian dalam lingkungan. Pencemaran suara bisa mengaburkan gangguan auditory dan juga non-auditory. Gangguan auditory contohnya seperti ketulian, dan non-auditory contohnya gangguan komunikasi.

https://4.bp.blogspot.com/-WtNgaZzVY3w/WDfWdn1Lp3I/AAAAAAAADZc/TCZd1WgSpWgxsdKNuD51-zLbJuLVfdlRQCLcB/s1600/polusi.jpg
https://4.bp.blogspot.com/-WtNgaZzVY3w/WDfWdn1Lp3I/AAAAAAAADZc/TCZd1WgSpWgxsdKNuD51-zLbJuLVfdlRQCLcB/s1600/polusi.jpg

Dari semua polusi ini, yang saya pikir paling berbahaya adalah polusi udara. Dalam masa-masa sekarang, polusi udara adalah sebuah masalah besar di bumi. Masalah ini sekarang sudah mulai terlihat dengan jelas di banyak tempat-tempat. Salah satu tempat yang polusi udaranya cukup besar adalah di ibukota negara kita sendiri, Jakarta. Pada 15 Juni 2022, polusi udara di Jakarta sangat buruk sampai mendapatkan gelar kota dengan udara terburuk di dunia dalam situs IQAir (dengan skor 188). Pengukuran kualitas udara dalam situs IQAir dilakukan dengan mengacu pada angka PM 2.5 (polutan berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron). Sampai sekarang, kondisi udara di Jakarta masih kurang sehat, dengan skor yang bisa mecapai di atas 100.

https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2019/02/14/asap-kendaraan.jpg
https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2019/02/14/asap-kendaraan.jpg

            Di Jakarta, ada 4 sektor besar yang memengaruhi polusi udaranya, yaitu industri energi, manufaktur, transportasi, dan juga residensial dan komersial. Dari keempat sektor ini, yang mengeluarkan polusi udara terbanyak adalah dari sektor transportasi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Asep, menyatakan bahwa emisi bergerak, yaitu kendaraan yang beremisi, menghasilkan 75% dari semua polusi udara di Jakarta (emisi tidak bergerak, seperti dari perusahaan dan konstruksi, adalah kedua). Selain itu, Asep juga berkata terjadi kelembapan suhu udara di Jakarta. Kondisi ini menyebabkan langit terlihat mendung dan lembap karena gas emisi terperangkap di dalam lapisan atmosfer.

Sektor transportasi menjadi kontributor terbesar untuk polutan NOx, CO, PM10, dan PM2.5. Ada tujuh jenis polutan utama yang diteliti: karbon monoksida (CO), Nitrogen Oxsida (NOx), Sulfur dioksida (SO2) Partikulat udara 10 mikrometer (PM10), partikulat udara 2,5 mikrometer (PM2,5), karbon hitam (BC), dan Non-methane volatile organic compounds (NMVOC). Kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar untuk polutan berikut (terurut dari polutan yang paling banyak):

  -  CO, menghasilkan 28.317 ton (96,36%).
  -  NMVOC, menghasilkan 19.936 ton (98,5%).
  -  PM10, menghasilkan 5.113 ton (57,99%).
  -  PM 2,5, menghasilkan 5.257 ton (67.04%).
  -  BC, menghasilkan 5.048 ton (84,05%)

Selain dari polutan di atas ini, sektor transportasi juga menjadi penyumbang terbesar untuk Carbon Dioxida (CO2). CO2 secara alami dapat ditemukan secara alami, tetapi jika terlalu banyak CO2 dalam suatu tempat dan melebihi batas, maka CO2. Carbon dioxida adalah salah satu polutan yang berbahaya karena adalah gas utama yang menyebabkan efek rumah kaca.

Polusi udara kini telah menjadi masalah besar di Jakarta, mungkin yang terbesar. Ibukota Indonesia, Jakarta, memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan lebih dari 11 juta orang yang berada di dalamnya. Polusi udara ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Polusi udara bisa menyebabkan berbagai penyakit dalam tubuh kita. Karena sifat dan ukurannya yang mikroskopik, polutan dari polusi udara dapat langsung masuk dan menembus pertahanan tubuh manusia dan merusak organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan otak. Pada akhirnya, ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Keparahan kondisi kesehatan karena paparan polusi udara bergantung kepada jenis polutan serta tingkat konsentrasi paparannya. Ada 2 polutan utama yang memiliki dampak tidak baik paling besar pada kesehatan manusia, yaitu ozon permukaan (O3) dan PM2.5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun