Mohon tunggu...
Samuel Anthony
Samuel Anthony Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Persib Bandung: Dari Los Galacticos Sampai Terseok-seok

16 Oktober 2017   00:05 Diperbarui: 16 Oktober 2017   01:21 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Persib terduduk usai ditahan imbang Bhayangkara FC 1-1, (sumber: Tribunnews.com)

Prestasi Persib musim ini bisa jadi adalah prestasi terburuk Persib selama mengikuti Liga Super Indonesia yang dimulai sejak tahun 2008. Dari 27 pertandingan yang telah dijalani oleh Kim Jeffrey Kurniawan dkk, Persib masih tertahan di peringkat ke-10. Jika pencapaian ini tetap bertahan, maka pencapaian ini akan mengalahkan pencapaian Persib pada musim 2011/2012 dimana Persib saat itu hanya mampu mengakhiri musim di peringkat delapan.

Perjalanan Persib musim ini begitu menyedihkan dan sangat mengkhawatirkan. Padahal sebelum musim beegulir, Persib mendatangkan kembali pemain-pemain yang pernah membawa tim berjaya seperti Ahmad Jufriyanto, Supardi Nasir, Dedi Kusnandar, hingga Wildansyah dan Shohei Matsunaga. Tak cukup sampai disitu, Maung Bandung juga mendatangkan Michael Essien, pemain kelas dunia yang pernah membela tiga tim papan atas yaitu Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan.

Ekspektasi pun begitu tinggi kepada tim yang berdiri sejak tahun 1933 ini. Namun sayang seiring berjalannya kompetisi, realita sangat bertolak belakang dengan ekspektasi. Persib yang digadang-gadang akan bermain superior justru malah bermain tidak konsisten dan angin-anginan. Bahkan teriakan "Persib Butut" yang selalu diteriakkan oleh Bobotoh tidak menjadi "tamparan" bagi pemain-pemain Persib untuk tampil lebih baik lagi.

Puncaknya, Bobotoh melakukan invasi ke dalam lapangan saat Persib dikalahkan oleh Bhayangkara FC 0-2. Sambil menangis, mereka mengharapkan para pemain memperbaiki performa Persib yang semakin terpuruk ketika itu. Tekanan pun datang kepada Djajang Nurdjaman yang saat itu masih menahkodai tim yang berdiri sejak tahun 1933 ini.

Bahkan pelatih yang membawa Persib juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala ini sempat mengundurkan diri. Meskipun niatnya tersebut diurungkan, ia akhirnya benar-benar mundur dari kursi panas kepelatihan Persib usai tim takluk 1-2 dari Mitra Kukar.

Apa yang mendera Persib Bandung kini adalah ironi yang paling menyakitkan bagi saya dan mungkin bagi seluruh Bobotoh saalam dunya. Dalam benak ini saya bertanya, mengapa Persib bisa terpuruk? Padahal manajemen Persib dikatakan adalah yang paling profesional di Indonesia, dukungan kepada tim pun tak pernah surut. 

Bukti nyata adalah pengikut Persib di media sosial yang berjumlah puluhan juta apabila dijumlahkan. Dan secara materi pemain pun, Persib dikatakan sebagai Los Galacitcos-nya Indonesia. Para pemain Persib adalah pemain-pemain dengan kualitas mumpuni dan hampir semua pernah membela tim nasional Indonesia, bahkan tim nasional luar negeri bagi para pemain asingnya seperti tim nasional Montenegro (Vladimir Vujovic), tim nasional Ghana (Michael Essien), dan tim nasional Chad (Ezechiel N'doussel). Tapi mengapa Persib terpuruk?

Saya melihat Persib sudah menunjukkan gelagat bermain monoton saat Persib dikalahkan oleh Bali United dalam pertandingan persahabatan. Saat itu Persib justru bermain buruk dan akhirnya kalah 1-2. Akan tetapi saat itu saya percaya bahwa itu hanyalah sebuah pertandingan persahabatan yang merupakan pemanasan bagi tim jelang kompetisi sesungguhnya dimulai. Namun apa daya, saat kompetisi dimulai pun, tim bermain monoton, tidak menarik, serta tidak konsisten.

Terseok-seoknya Persib musim ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, mulai dari manajemen hingga tim kepelatihan Persib. Sudah saatnya Persib mengandalkan pemain-pemain muda. Sudah saatnya pula bagi pemain-pemain yang berusia diatas 30 tahun untuk memberikan tongkat estafet kepada pemain-pemain muda untuk menunjukkan tajinya.

Kepada para pemain Persib, seharusnya memiliki kebanggaan karena bermain untuk tim besar sekaliber Persib. Berjuanglah demi lambang di dada, bukan demi nama di punggung. Sebagai Bobotoh tentu saya berharap agar Persib Bandung tidak terdegradasi dan mampu bangkit di pertandingan sisa. Serta menampilkan permainan yang baik musim depan. Semangat Persib Bandung!

Majulah sepakbola Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun