Mohon tunggu...
Samuel Johannes
Samuel Johannes Mohon Tunggu... -

Study at UNIKA ATMAJAYA 2014-012-242

Selanjutnya

Tutup

Politik

Don't Judge a Book By It's Cover

4 November 2014   03:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjatuhkan pilihannya pada Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

“Beliau (Susi Pudjiastuti) memulai usaha dari jualan ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan),” kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu, seperti dikutip Kompas.com.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Dengan didukung suaminya yang berkewarganegaraan Jerman, Christian von Strombeck, Susi pada 2004 memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 miliar menggunakan pinjaman bank, yang lama-lama dirintisnya menjadi maskapai penerbangan Susi Air.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005.

Di tempat terpisah, praktisi sektor perikanan dan kelautan menilai bahwa penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan adalah sebuah kejutan. Bukan hanya karena perempuan tetapi juga latar belakangnya sebagai profesional dan pekerja keras.

“Beliau adalah figur pengusaha sukses yang berangkat dari bawah. Beliau tahu persis soal perikanan,” kata DR Ir Hasanuddin Atjo, MP, Ketua Perkumpulan Pengusaha Udang Indonesia (Shrimp Club Indonesia) wilayah timur Indonesia.

Lompatan berpikirnya terkait penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KP, menurut Atjo, adalah kesadaran penuh dari Presiden Jokowi bahwa nilai tambah sektor KP harus didorong dengan menyediakan sarana angkutan yang memadai (khususnya angkutan udara).

Menurut doktor perikanan Universitas Hasanuddin Makassar itu, Menteri KP baru dalam jangka pendek perlu segera meningkatkan konsolidasi terkait instrument perhubungan dengan peningkatan produktivitas dan daya saing sektor KP.

Dengan terpilihnya Ibu Susi Pudjiastuti, berarti Ibu Susi telah memenuhi semua persyaratan minimal sebagai seorang Menteri. Oleh karena itu, seharusnya kita sebagai masyarakat harus mendukung segala aktifitas yang akan dikerjakan oleh Ibu Susi untuk memajukan Indonesia dalam bidang Kelautan.

Jangan sekali-kali hanya melihat orang dari luarnya saja, tapi lihatlah kinerja dari orang tersebut. Belum tentu orang yang terlihat sempurna dapat mengerjakan semua tugas-tugasnya dengan baik. Maka seperti kalimat "Don't Judge a Book By It's Cover" itulah yang harus kita terapkan sebagai masyarakat terhadap semua orang dalam pemerintahan yang baru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun