Kini aku telah memiliki usaha, kini hidupku sudah berubah drastis. Aku akhirnya menikah bukan dengan Evan, namun dengan seorang duda yang ditinggal meninggal istrinya dan membawa seorang anak perempuan Angel namanya. Usianya masih 6 tahun.
Aku menggantikan posisi mama buat Angel. Aku berniat tidak memiliki anak sendiri. Namun membesarkan A
Aku ceritakan semua ini pada mama. Banggalah mama pada Gee yang sekarang telah berubah.
Mama, aku sekarang menyesal atas kelakuanku masa lalu. Aku teriakkan agak keras. Agar aku sendiri sadar dan berubah menuju yang baik.
Mama dulu sempat menanyakan, apa masalahku sehingga aku berbuat yang tidak tidak. Kasih sayang baik baik, keuangan baik, fasilitas semua tercukupi. Otak aku selalu dapat pujian atas nilai nilaiku yang tinggi. Wajah dan badan semua baik baik. Saat itu aku jawab ke mama, seandainya aku dapat mengulang lagi kehidupanku, aku tidak lakukan seperti Gee remaja hingga dewasa awal yang tidak memperhatikan nama baik, hanya mengejar kebebasan serta mencoba apa yang ditemuinya.
Aku membayangkan mama memeluk aku, papa memeluk aku dan mencium keningku seperti kebiasaan papa padaku. Aku mencintai papa dan mama. Sambil aku usap air mataku.
Bunga terakhir yang masih ada ditanganku, aku cium dan aku letakkan persis di tengah kuburan mama. Dan aku berpamitan pada mama. Bersamaan dengan datangnya rintik hujan yang menyentuh kepala dan tubuhku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H