Dikisahkan oleh :
Nurul
   Panggil aku Nurul, usiaku 31 tahun, asal Klaten, Jawa Tengah.
Sekarang aku berada dan tinggal di Kanada, tepatnya kanada utara yakni Yellowknife. Kanada bagian utara memiliki suhu yang paling rendah, suhu disini berkisar 5 sampai 8 derajat selsius.
Suamiku bukan bule, tapi berasal dari malaysia yang memiliki suhu hampir sama dengan indonesia.
Banyak orang bertanya dan merasa penasaran, mengapa tinggal jauh di kanada, sedangkan indonesia dan malaysia memiliki rumpun yang hampir sama, dalam arti kebudayaan, bahasa, suhu udara dan lain sebagainya.
Semua itu karena kegilaan pemikiran kami berdua saja. Saat kami pacaran, kami sudah merencanakan hidup kami kelak akan tinggal diluar Malaysia dan indonesia, serta kami juga tidak merencanakan memiliki anak. Kadang aneh kedengarannya, itulah kami.
   Singkat waktu, akhirnya suamiku dapat pekerjaan di luar negeri. tepatnya di Kanada. Impian kami terwujud.
Dengan persiapan matang kami pindah dari Selangor, tempat tinggal sementara kami saat menikah, menuju Kanada.
Kami menikah di Malaysia tepatnya di Selangor. Jarak antara Selangor dan Kuala Lumpur sekitar 20 kilometer.
   Di Kanada, kami sama sama sibuk bekerja. Aku bekerja disebuah sekolah Katolik yakni Bishop Grandin High School. Sekolah ini didirikan pada tahun 1966 dan merupakan sekolah Katolik Roma yang dikelola oleh Gereja Katolik Roma di Keuskupan Yellowknife.
Aku senang bekerja disini. Aku mengajar kesenian untuk semua kelas. Walau aku berbeda agama, namun mereka menerimaku dengan sangat baik. latar belakangku yang dulu saat SMA juga memberikan nilai tambah.
Aku sejak SMP hingga SMA sekolah di sekolah Katolik. Aku paham benar mengenai seluk beluk tata gereja dan lain lain, meski aku muslim sejak kecil. Intinya toleransi disini, di Kanada sangat dijunjung tinggi.
   Aku membuka ruang konseling pribadi dengan anak anak didikku, walaupun tidak formal. Sebenarnya sudah ada tempat konseling di sekolah, tapi anak anak sering curhat ke aku, mereka bilang lebih nyaman. Akhirnya aku beranikan diri membuka konseling pribadi. Bahkan mereka sering kerumahku untuk berdiskusi. Suamiku tidak pernah mempermasalahkan hal itu.
Karena kami memang berencana tanpa memiliki anak, maka fokus ku pada anak anak didik ku lebih baik.
   Sudah banyak cerita mereka yang aku tampung, kadang aku bantu menyelesaikan juga, baik yang berhubungan dengan keluarga, pacar dan lain sebagainya.
Tapi yang aku akan bagikan adalah mengenai anak didikku yakni yang bernama Alice.
   Alice merupakan gadis cantik, anak sulung dengan seorang adik laki laki. Prestasi akademis Alice cukup baik dan Thomas adiknya, prestasinya sangat gemilang, dia selalu masuk ranking 3 besar.
   Cerita Alice kepadaku, saat awal dia datang untuk konseling denganku, Alice mengatakan, bahwa tanpa sepengetahuan orang tuanya, Alice dan Thomas berpacaran. Aku terkejut karena mereka kakak adik, namun Alice meyakinkan aku bahwa sebenarnya mereka bukan kakak adik.
Keesokannya, aku lalu menggali lebih dalam akan hal itu. Alice menerangkan, bahwa Thomas baru berada dirumah saat Alice berusia 12 tahun. Orang tuanya mengatakan bahwa Thomas adalah adik Alice yang sejak lahir tinggal dengan bibi Alice diluar kota, tapi tanpa memberi alasan mengapa terjadi hal seperti itu. Sehingga mereka berdua berasumsi, bahwa mereka sebenarnya bukan kakak adik.Â
   Sehubungan rumah mereka hanya memiliki 2 kamar tidur, maka mereka tidur dalam satu kamar.
Keesokan harinya aku membuka file data diri anak didik. aku lihat data Alice dan Thomas, semuanya baik baik saja.
Nama belakang mereka juga sama, aku masih belum habis fikir mengenai kasus Alice ini.
   Beberapa hari kemudian.
Aku undang Alice kerumahku, aku minta dia cerita semuanya tentang dia dan Thomas.
Aku terkejut dengan pembukaan cerita Alice, dia mengatakan, bahwa dialah yang memulai semua itu terjadi. Dengan pipi agak memerah dia melanjutkan kembali ceritanya, saat itu dia sudah menjadi seorang gadis. Usia Alice saat itu 16 tahun, karena terpengaruh gedget, Alice ingin tau seperti apa milik Thomas. Lalu dia merayu Thomas untuk memperlihatkan.
Dari sanalah awal mereka berjanji untuk bersama dan tidak memperbolehkan teman lain yang berlainan jenis berdekatan dengan mereka. Sampai akhirnya mereka melakukan hubungan terlarang.