Mohon tunggu...
Samuel Hutabarat
Samuel Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hi there. Glad you stop by. Enjoy my writings and share me your opinion. God bless you.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Dalam Jemaat: Apakah Berhalamu?

7 Maret 2022   21:58 Diperbarui: 7 Maret 2022   21:59 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus Kristus apakah hukum paling utama, Yesus Kristus menjawab “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu (heart) dan dengan segenap jiwamu (soul) dan dengan segenap akal budimu (mind) dan dengan segenal kekuatanmu (strength)” (Markus 12:30). Manusia terdiri atas tiga unsur yakni tubuh, jiwa dan roh (body, spirit and mind). Tatkala manusia diperintahkan untuk mengasihi Tuhan, Tuhan mengharuskan manusia mempersembahkan semua unsur yang ia miliki (tubuh, jiwa, dan roh) bagi Tuhan. Ketiga unsur ini menyatu dan membentuk manusia seutuhnya dan haruslah takluk dibawah otoritas Tuhan.  Matius 6:24 dikatakan bahwa “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. Mamon, yang berasal dari kata Yunani yaitu mammonas, berarti harta dan kekayaan. Mamon memiliki arti negatif karena dikaitkan dengan segala sesuatu yang berhungan dengan keserakahan, hawa nafsu, dan ketidak jujuran dalam  memperoleh kekayaan (Sumber: Wikipedia). Anak Tuhan tidak bisa hidup mendua hati saat mengikut Tuhan (Yakobus 1:8). Orang yang mendua hati (mengikuti Tuhan dan Mamon) adalah orang yang tidak memiliki keteguhan sehingga mudah terombang-ambing dengan apa yang dunia tawarkan dan membuat apa yang ia inginkan menjadi berhala dalam hidupnya.

Tetap Menjadikan Tuhan Yesus Sebagai Allah

Mengikut Tuhan adalah suatu komitmen yang harus ditunjukkan dengan cara hidup bersungguh-sungguh didalamNya. Manusia seringkali berzinah dengan menyembah berhala (Yeremia 23:37) karena hati dan pikirannya tidak sepenuhnya terpaut kepada Tuhan. Secara tegas telah Tuhan katakan seseorang tidak bisa mengikuti Tuhan Yesus dan ilah dunia ini. Anak Tuhan harus menentukan satu pilihan siapa yang akan disembah kalau tidak akan menjadi seperti jemaat Laodikia yang suam-suam kuku (Wahyu 3:15-16). Manusia haruslah mempersembahkan seluruh hidupnya (tubuh, jiwa dan roh sebagai satu kesatuan) kepada Tuhan agar hidup anak Tuhan menjadi bait Allah yang memuliakan nama Tuhan (I Korintus 3:16, I Korintus 6:19-20).

Sebagaimana telah diutarakan pada paragraf pembuka, pendidikan dalam jemaat adalah hal yang krusial karena jemaat haruslah dibina, diajar dan dipelihara imannya agar tetap bertumbuh, berakar dan berdiri teguh didalam Kristus Yesus. Selain daripada itu, jemaat haruslah dibekali oleh pengetahuan pentingnya memperhatikan pemakaian waktu dan segala harta miliknya agar tidak menjadi berhala dalam hidupnya. Apabila jemaat telah memahami pentingnya mengikuti Tuhan dengan segenap hati, maka jemaat itu akan mengerti bahwa dirinya adalah bait Allah dan Roh Kudus diam dalam dirinya. Saat Roh Kudus bersemayam dalam diri anak Tuhan, Roh Kudus akan:

  • Memberi hikmat dalam menjalankan hidup. Hikmat dari Roh Kudus akan menuntun anak Tuhan (Mazmur 143:10) dalam bersikap, bertindak, berpikir dan berkata sehingga tidak lagi anak Tuhan tidak akan terikat pada satu hal yang membawanya menjauh dari Tuhan.
  • Mengajarkan dan mengingatkan anak Tuhan akan segala pengajaran yang telah diberikan Tuhan Yesus (Yohanes 14:26).
  • Memastikan bahwa anak Tuhan hidup menurut peraturan dan ketetapan Tuhan serta melakannya (Yehezkiel 3:27).

Bagaimana jemaat bisa tahu peraturan, ketetapan, dan janji Tuhan apabila tidak pernah membaca Alkitab? Bagaimana seseorang bisa menang dalam peperangan rohani apabila tidak pernah memperlengkapi dirinya dengan senjata perlengkapan Allah (Efesus 6:10-19). Adahal hal fundamental untuk disadari jemaat bahwa tipu muslihat iblis adalah nyata (Efesus 6:11) dan iblis terus menerus mencari orang untuk ditelannya (I Petrus 5:8). Puji Tuhan kita tahu dengan yakin bahwa semua serangan iblis dan tipu muslihatnya tidak berarti karena Roh yang ada didalam kita jauh lebih besar dari roh yang ada didalam dunia (I Yohanes 4:4). Maka dari itu, mendidik jemaat untuk memahami doktrin-doktrin Alkitab, menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan dan mencari hikmat adalah tugas utama yang harus terus menerus diajarkan bagi jemaat. Kesungguhan gereja untuk mendidik dan mengajar jemaatnya akan membantu jemaatnya agar berhikmat dalam kehidupan ini agar tidak ada berhala-berhala yang mereka dirikan dalam hatinya yang akan menggeser Tuhan dari hidupnya.

Kesimpulan

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup didunia dengan beraneka ragam adat, budaya, agama, pengetahuan, teknologi dan world view. Aspek-aspek ini memiliki pengaruh terhadap semua orang untuk mendukung kelangsungan hidupnya namun tidak semuanya memiliki manfaat yang berguna bagi setiap orang. Anak-anak Tuhan haruslah mengaktifkan saringan dalam pikirannya (yakni Roh Kudus) untuk memilih pengetahuan, teknologi, gaya hidup yang berguna bagi dirinya. Hikmat dari Roh Kudus akan mengajarkan, menuntun, mengingatkan jemaat perihal apa yang penting dalam hidupnya dan bagaimana memakai waktunya untuk membawa kemuliaan Tuhan. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia sering kali terdistraksi dengan berbagai hal dalam aktifitas sehari-hari. Kecanggihan teknologi, berbagai ajaran baru yang menyesatkan, kegiatan yang menyita seluruh waktu adalah distraksi yang bilamana berlangsung secara terus menerus akan menjadi ikatan baginya dan mengarah kepada ketergantungan dimana pada akhirnya akan menjadi berhala yang akan membawanya menjauh dari Tuhan.

Tanamkanlah pada setiap jemaat pentingnya untuk mencari hikmat Tuhan karena itulah yang akan selalu menyertai anak Tuhan dimanapun ia berada. Meluangkan waktu dengan Tuhan, membaca firman Tuhan dan bersaat teduh di pagi hari sebelum memulai aktifitas dan dimalam hari sebelum tidur adalah momen yang tepat untuk berinteraksi dengan Tuhan sambil mengintrospeksi diri melalui ayat Alkitab yang dibaca. Keintiman dengan Tuhan akan menyingkapkan bebatuan yang iblis berusaha tanamkan dalam hati anak Tuhan bila tidak segera dibersihkan kelak akan menjadi kubu (strongholds) yang menentang pengenalan akan Allah (II Korintus 10:5).

Daftar Pustaka

Bridges, Jerry. “Respectable Sins. Membereskan Dosa-dosa yang Kita Toleransi”. Bandung: Pionir Jaya (2008): 195-196.

Wauran, Queency Christie. “Kajian Biblika Kecemburuan Allah Terhadap Penyembahan Berhala Berdasarkan Keluaran 20:4-6”. Jurnal Jaffray. Vol. 13, No. 2 (Oktober 2015): 1-36.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun