Setiap dari kita pasti pernah mendengar kata "Visual", lalu apa maksud dari kata tersebut. Visual menurut KBBI berarti segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan kita. jadi, visual itu mengacu pada hal-hal yang dapat kita lihat seperti gambar, foto, animasi, teks dan sebagainya.
Pada pembahasan kali ini, kita tidak hanya akan membahas tentang apa itu visual, akan tetapi kita juga akan membahas hal yang lebih dari sekedar visual yaitu seperti di judul artikel ini "Visual Story Telling". Oleh karena itu, kita akan memahami apa yang dimaksud dengan bercerita secara visual.
Apa itu Visual Storytelling?
Visual storytelling secara umum adalah bagaimana kita menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami dengan menggunakan video, gambar, illustrasi, simbol, warna, dan visual lainnya.
Sementara menurut Shlomi Ron visual storytelling dalam konteks marketing merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan narasi menarik, menempatkan kostumer di jantung cerita, dan direalisasikan dengan media visual yang emosional untuk pengalaman berbelanja kostumer.
“Visual Storytelling is a marketing strategy that communicates powerful ideas through a compelling story arc, with your customer at the heart of the story, and delivered through interactive and immersive visual media -- in order to create profitable customer engagements.” - Shlomi Ron
Bagaimana bercerita secara Visual?
Ernesto Olivares menyampaikan bahwa ada 10 peraturan yang perlu diperhatikan ketika kita akan bercerita secara visual.
- Show, don't tell: berbicara banyak itu sangat membosankan, berbicara mengenai dirimu sendiri atau produkmu justru akan membuatnya lebih membosankan lagi. Oleh karena itu biarkan visual yang berbicara.
- Context is everything: gunakan konteks, bermainlah dengan itu bisa menggunakan warna, font, filter, apapun itu yang sesuai dengan target audiens kamu.
- Show people: kita lebih mudah menghubungkan diri kita apabila itu berkaitan dengan orang ketimbang hal lain, oleh karena itu gunakan cerita tentang orang dibalik bisnismu ketimbang cerita bisnismu sendiri.
- Be personal, be true: jadilah dirimu, bagikan sesuatu yang personal dan unik yang bisa kamu ambil dari pengalamanmu sendiri.
- Show conflict: konflik memberikan percikan ketertarikan. Tidak ada konflik, tidak ada cerita. Akan lebih baik apabila mengambil konflik di mana audiensmu bisa merasa berhubungan karena sama.
- Reveal hidden things: masukkan audiens ke tempat yang tersembunyi di mana biasanya mereka tidak tahu, misalnya behind the scene perusahaanmu.
- Focus: berbicaralah dengan tepat dan lancar.
- Keep moving: buatlah ceritanya mengalir dan gambarmu bergerak.
- Don't be obvious: mengejutkan audiens adalah cara terbaik untuk menarik audiens. Gunakan visual dan storytelling yang tidak pernah orang lain lakukan.
- Teach something: bawalah pesan dan berikan pelajaran. Setiap marketing selalu memberi pesan dan akan lebih baik apabila itu adalah pelajran penting untuk audiens.
beberapa aturan di atas bisa panduan untuk kita membuat visual storytelling. Sebagai referensi juga kita bisa melihat berbagai contoh visual storytelling misalnya di Instagram atau YouTube.
Untuk Instagram ada beberapa akun (seperti Beawiharta , BimoPradityo , ElsanAnugrah , AnggerTimur , dll) yang memang fokus membagikan fotonya dengan storytelling di dalamnya. Selamat mencoba membuat visual storytelling!