Keindahan sang mentari makin melambung tinggi
Panas terasa sampai menusuk kulit ari
Kini Tak ada lagi yang menemani
Semua telah pergi meninggalkanku sendiri
Hingga aku menemukan penggemar bunga matahari
Dimana dari sekian banyak bunga hanya itu yang dia cari
Alasan demi alasan telah aku selidiki
Seakan semua tak terkendali hingga membuatku menyukai
Sosok diriku yang lama menghilang kini kembali
Membuatku kehilangan percaya diri
Masa laluku yang hanya pembuli
Kini semua terbongkar dan terjadi lagi
Kata demi kata aku lontarkan
Tanpa memikirkan sebab dan alasan
Semua terjadi secara spontan
Hingga melukai sebuah perasaan
Yang selama ini aku jaga
Sekarang dia terluka
Hanya oleh sebuah prasangka
Yang keluar dari bibir dusta
Kesempatan itu sangatlah sulit
Mendapatkannya dengan cara berbelit
Masa lalu yang tak pernah aku ungkit
Karna aku tahu semua pasti rumit
Dan terlilit sehingga membuatmu sakit
Matahariku jaganlah engkau pergi
Aku menantimu kembali meski sampai mati
Tak meghiraukan tubuhku lagi
Hanya ingin bersamamu sepanjang hari
Suka duka kita bersama
Biarlah jadi sebuah cerita
Untuk mengingatkan perjalanan kita
Yang tak pernah sebagus sinema
Aku dan dirimu adalah bukti nyata
Bisa bersama tanpa ada media
Bukan karna cinta ataupun dusta
Tapi karna yang Maha Esa
Kehilanganmu membuatku rapuh
Kesadaranku jadi tak utuh
Ingin rasanya aku akhiri
Semua sandiwaraku selama ini
Apakah Aku harus pergi dari dunia yang fana?
Jika iya!
Biarkan Aku menuju alam baka!
Agar bisa membuatmu bahagia
Meskipun aku tahu hatimu terluka
Inginku mengembalikanmu bersama bunga matahari
Dan membiarkan aku pergi
Yang tak akan pernah kembali
Selamat jalan kasih
Kepergianku meninggalkan perih
Sampai membuat dirimu merintih
Yang mungkin tak akan pulih
Thumbs Up
Denpasar, Bali
02/11/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H