Sabtu malam minggu
Dimana semua aktivitas terasa membeku
Tak terasa hari hariku semakin berlalu
Sampai tak sadar sendalku putus satu
Entah apa yang sedang menimpaku
Jomblo abadi selalu menjadi statusku
Dewi asmara tak pernah lagi memihakku
Karna cintanya di tolak olehku
Malam minggu selalu kelabu
Tidak ada yang mau mengajakku
Semua teman selalu membeciku
Karna pacarnya selalu tersenyum padaku
Bukan karna tampanku tapi  karna pesonaku
Rumahku terasa sunyi sepi
Seperti kuburan pada malam hari
Meskipun aku duduk sendiri
Secangkir kopi akan menemani
Segera aku merebus air pakai panci
Tidak lupa untuk menyalakan api
Setelah tercipta secangkir kopi
Aku langsung nulis lagi
Aku terkejut ada yang membuka gerbang
Seorang gadis datang lalu memandang
Aku heran kenapa dia melayang
Dan ternyata punggungnya berlubang
Aku berlari sangatlah kencang
Sampai menabrak sebuang tiang
Aku menengok lagi ke belakang
Tapi ternyata dia sudah menghilang
Keheningan malam mulai menyelimuti
Aku takut hal tadi terjadi lagi
Tapi tidak beranjak pergi
Karna semua hanyalah mimpi
Thumbs Up
Denpasar, Bali
27/10/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H