Mohon tunggu...
Samuel Siman
Samuel Siman Mohon Tunggu... Security - Mendukung Politik Kebangsaan Untuk Indonesia Jaya

gemar motret pemandangan kehidupan politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebohongan Penulis Seword Terkait Jiwasraya

10 Januari 2020   19:25 Diperbarui: 10 Januari 2020   19:28 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Entah apa yang merasuki mu, hingga kau tega memfitnah Presiden ke 6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kali ini isu lain menyerang sang Ketua Umum Demokrat salah satu nya tulisan hoax alias fitnah terkait kasus ruginya perusahaan BUMN Jiwasraya.

Tak puas sampai di situ. Bahkan, penulis amatir Niha Alif menulis dengan data yang salah. Sehingga mengacu kepada artikel fitnah kepada pak SBY.Tulisan berjudul 'Terungkap! SBY dan Cikeas Terlibat dalam Perampokan Jiwasraya Lewat Benny Tjokosaputro' lewat media opini Seaword pada 10 Januari 2020 tersebut tidak lah benar. Karena data yang dikutip dari media daring abal-abal  tidak jelas sumber data yang diperoleh oleh si empu artikel.

Isu tulisan ini seolah-olah tak ingin kalah meramaikan pemberitaan tertangkap tangannya Komisioner KPU, Wahyu Setiawan kemarin. KPK pun menginformasikan, salah satu partai yang tengah berkuasa saat ini yaitu PDIP melalui Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto melakukan suap terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku.

Masyarakat tanah air tentu bisa membedakan antara isu benaran dengan isu fitnah. Partainya Megawati tengah mengalami goncangan besar terkait OTT KPK tersebut. Wajar, jika sebagian orang yang terlibat dan tersangkut namanya berusaha untuk menutupi isu dengan mengangkat isu fitnah yang seakan-akan masyarakat terpengaruh.

Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di tahun 2009. Di mana SBY kala itu menjabat sebagai Presiden. Di tahun ini, seingat saya penulis George Junus Aditjondro pernah memfitnah Ketua Umum Partai Demokrat dengan sebuah buku yang akhirnya berujung Pidana.

Dalam buku tersebut George memfitnah SBY dengan judul buku 'Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Kasus Bank Century'. Hal ini ikut membawa salah satu kantor berita nasional Antara. Di buku itu disebutkan jika kantor berita nasional itu mengalihkan sebagaian dana public service obligation (PSO) untuk Bravo Media Center. Namun semua data yang ditulis George tidak benar alias salah.

Seharusnya, penulis amatiran sekelas Niha Alif belajar dari pengalaman George. Penulis yang cukup ternama saja bisa 'keseleo' dan dijerat hukum yang berlaku di Indonesia.Yang akhirnya George meluruskan tulisan dalam bukunya tersebut. 

Intinya, tidak ada pengalihan dana public service obligation Antara ke Bravo Media Center. Dalam hal ini Seword.com harus lebih seleksi lagi dalam menerima tulisan dari pembacanya. Data yang terdapat di tulisan tersebut, hanya sebuah asumsi dari penulis. Artinya tidak sesuai fakta yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Jangan sampai, asumsi tersebut dapat merugikan orang lain. Seperti kasus George pada tahun 2009 lalu itu. Pesan saya kepada Niha Alif, untuk berhati-hati dalam menyampaikan sebuah opini. Ingat, tulisan yang sudah tersebar bisa berakhir kepada jeruji penjara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun