Shaun Evans, nama yang menjadi perbincangan hangat usai memimpin pertandingan dramatis antara Timnas Indonesia U-23 melawan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Keputusannya di lapangan menuai pro dan kontra, namun tak bisa dipungkiri ia adalah sosok berpengalaman di dunia perwasitan.
Dari Negeri Kanguru Menuju Asia
Evans, pria kelahiran New South Wales, Australia, ini telah menjadi Wasit FIFA sejak 2018. Namanya malang melintang di Liga Australia sebelum dipercaya memimpin laga-laga level internasional, termasuk di kawasan Asia.
Tegas dan Tak Gentar Kartu Merah
Evans dikenal sebagai pengadil lapangan yang tegas. Ia tak segan mengeluarkan kartu merah jika pemain melakukan pelanggaran brutal atau tindakan indisipliner. Reputasinya ini sempat membuat was-was pendukung Timnas Indonesia ketika ditunjuk memimpin laga kontra Korea Selatan.
Kontroversi Mengiringi Karier
Sepanjang karirnya, Evans tak lepas dari kontroversi. Keputusannya di beberapa pertandingan, termasuk laga Timnas Indonesia U-19 vs Vietnam di Kualifikasi Piala Asia U-19 2023, menuai kritik. Begitu pula pada laga Indonesia vs Korea Selatan, sejumlah keputusannya, seperti pemberian kartu kuning dan menganulir gol Korea Selatan melalui VAR, masih diperdebatkan.
Indonesia dan Kemenangan Kontroversial
Pertandingan Indonesia vs Korea Selatan dimenangkan Garuda Muda lewat drama adu penalti. Namun kepemimpinan Evans menjadi sorotan. Beberapa keputusannya dianggap menguntungkan Indonesia, seperti pemberian kartu merah kepada pelatih Korea Selatan dan peluit akhir yang dibunyikan sebelum Korea Selatan mendapat peluang tendangan bebas.
Pro dan Kontra, Tetaplah Wasit