Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketika Israel "Menghabisi" Para Ilmuwan Nuklir Iran

28 November 2020   01:56 Diperbarui: 28 November 2020   01:58 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dalam serangan yang membabi buta di Kota Absard, sebuah kota kecil pinggiran Teheran ibu Kota Iran. Dikutip dari serambinews.com pada (27/11) tadi malam dengan judul Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Ditembak Diduga Dilakukan Agen Israel, mengatakan bahwa serangan tersebut melukai Fakhrizadeh beserta pengawal pribadinya. Media Iran menyebutkan bahwa Israel lah yang telah bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Sebelumnya Fakhrizadeh merupakan tokoh penting dalam pengembangan nuklir Iran. Ia bahkan pernah memimpin program nuklir terbesar dalam sejarah pengembangan nuklir di Iran. Program tersebut dikenal sebagai program "Amad" atau "Harapan" di Iran. Dikutip juga dari situs bisnis.com pada (28/11) dengan judul artikel Iran Tuding Israel Dalang Kematian Ilmuwannya, dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Fakhrizadeh saat ini menjabat sebagai kepala penelitian dan inovasi Kementrian Pertahanan Iran. 

Fakhrizadeh juga dikabarkan telah tewas akibat serangan tersebut.  Ketika Israel dan AS berusaha melakukan embargo terhadap Iran terutama sektor Migas, justru Iran malah mengembangkan nuklirnya sehingga Iran dikenal sebagai "surganya para ilmuwan".

Dalam satu dekade terakhir Israel setidaknya telah  membunuh lima ilmuwan Iran sepanjang tahun 2010 hingga 2020. Dikuip dari laporan berbagai media dianaranya The Guardian, Time, Russia Today, Tempo dan Serambi News, kelima para ilmuwan tersebut dibunuh di berbagai tempat, termasuk diantara mereka ada yang dibunuh di kampus tempat mereka mengajar. 

Kelima nama tersebut diantaranya, Masoud Alimohammadi, Majid Shahriari, Darioush Reazinejad, Mostafa Ahmadi Roshan, dan terakhir Mohsen Fakhrizadeh itu sendiri. Metode-metode pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Israel pun beragam diantaranya penggunaan bom magnetic yang ditempelkan di mobil target, penembakan langsung di temapt seperti yang dialami oleh Darioush Rezainejad dan Fakhrizadeh. Namun ada juga yang dibunuh dengan meledakan bom di sepeda motornya seperti Masoud Alimohammadi. 

Pembunuhan para ilmuwan tersebut juga ada kaitannya dengan keterlibatan para oposisi Iran yang diduga sengaja dibayar melalu para agen Mossad Israel yang sengaja untuk menghalang-halangi upaya Iran dalam mengembangkan proyek nuklirnya yang diklaim sebegai upaya perdamaian yang dilakukan olehnya. 

Seperti yang pernah dilakukan oleh Majid Jamali Fashi yang dikutip dari trbunjogja.com yang mengaku dirinya bertindak atas instruksi Mossad dan sempat mengikuti latihan di Tel Aviv. Para pembunuh sebelumnya telah memantau dan mengamati hingga mengeksekusi target (ilmuwan yang akan dibunuh) dari kejauhan.

Disisi lain kebanyakan ilmuwan yang dibunuh justru bukan merupakan politikus seperti Fakhrizadeh atau bagian dari Garda Revolusi Iran, dalam arti tidak terikat secara langsung oleh pemerintah, seperti yang dikutip dari Tempo.co pada (1/12/2010) dengan judul artikel Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Shahriari yang merupakan salah satu ilmuwan yang dibunuh justru oleh media Iran hanyalah ilmuwan biasa yang kebetulan ikut dalam proyek nuklir yang dijalankan di bawah Pemerintahan Ahmadinejad kala itu dan hanya bekerja sebagai ahli kuantum di Universitas Dewan Ketahanan Nasional Iran. Shahriari diketahui  juga sempat mendukung tokoh seorang tokoh reformis Iran yakni Mir Hussein Musavi yang kalah suara dengan Mahmoud Ahmadinejad pada pemilu Iran. 

Hingga saat ini Perseteruan Iran-Israel telah berlangsung lama bahkan konflik tersebut terjadi pada  3 Agustus 2005. Konflik tersebut berdasarkan pada perjuangan politik antara kepemimpinan Iran dan Israel, dengan Israel berniat untuk menghindari tuduhan senjata nuklir dari pemerintah Iran dan melemahkan sekutu-sekutu dan proksi-proksinya seperti partai Hezbollah di Lebanon. Sehingga konflik Iran-Israel juga melibatkan beberapa pihak diantaranya Saudi, Hizbullah, dan AS yang berujung pada ketegangan politik di Timur Tengah dan dampaknya bisa dirasakan hingga saat ini.

Samudra Eka Cpta (28 November 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun