Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sukabumi Surganya Wisata Alam

4 November 2020   10:39 Diperbarui: 7 November 2020   02:53 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenai kata "Jawa Barat" pasti yang terbesit dalam pikiran kita adalah Orang Sunda atau Kebudayaan Sunda karena memang provinsi tersebut didominasi oleh Suku Sunda yang merupakan Suku Terbesar kedua di Jawa Barat. Namun siapa sangka, Jawa Barat juga menyimpan berbagai wisata alam yang begitu indah tempat-tampat terkenal yang sudah banyak wisatawan meloncong adalah Puncak, Lembang, Kawah Putih, Ranca Upas, atau Situ Cileunca yang merupakan destinasi favorit wisatawan terutama warga Ibu Kota karena aksesnya mudah dan dekat sekali dengan jalan tol. Namun, di Sukabumi ada beberapa tempat wisata yang saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat mengingat Kabupaten Sukabumi kedepannya akan menjadi destinasi baru bagi para pelancong. Tempat-tempat wisata yang saat ini sedang dikembangkan adalah Kawasan Wisata Geopark Ciletuh yang pada tahun 2017 silam lalu secara resmi diakui oleh UNESCO (suatu lembaga Pariwisata dan Kebudayaan Dunia di bawah naungan PBB) dan Kawasan Wisata Pantai Ujung Genteng. Sebenarnya, Ujung Genteng masih berada dalam satu kawasan dengan Ciletuh Geopark yang mana meliputi beberapa objek wisata diantaranya Ujung Genteng, Curug Cikaso, Pantai Minajaya, Palabuhan Ratu hingga Karang Hawu. Kawasan itu juga terbagi dalam delapan kecamatan diantaranya Kota Palabuhan Ratu, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Ciracap, Kecamatan Surade, Kecamatan Waluran, Kecamatan Simpenan, Kecamatan Cisolok, dan Kecamatan Cikakak. Sehingga bisa dikatakan bahwa Ciletuh Geopark merupakan Amphitheater Alam terbesar di Pulau Jawa. 

Akan tetapi akses untuk mencapai ke tempat-tempat yang telah disebutkan sangatlah jauh berbeda jika dibandingkan ke puncak secara jarak lebih dekat meskipun rela harus bermacet-macetan karena selalu meningkatnya volume kendaraan dari arah Jakarta. Sebagai perbandingan saja jika jarak dari Bandung dengan menggunakan sepeda motor jika ingin pergi ke Kawasan Wisata Ujung Genteng paling tidak membutuhkan waktu kira-kira 3-4 jam namun jika menggunakan mobil jarak tempuh yang diperlukan bisa sampai 5-6 jam itupun kalau kondisi jalan lancar. Namun jika dari arah Jakarta jarak tempuhnya akan terasa lebih lama kira-kira direntang 6-7 jam padahal sudah ada tol dari Jagorawi sampai ke Cigombong namun setalah keluar pintu Tol Cigombong barulah merasakan kemacetan hingga pertigaan Cibadak hal tersebut dikarenakan sepanjang ruas Cigombong-Parung Kuda-Cibadak terdapat banyak sekali pasar kaget yang seringkali menyebabkan kemacetan apalagi di hari akhir pekan. Jadi akan terasa capek di jalan karena waktu tempuh yang begitu lama. Akan tetapi jika kita sudah sampai di sana semua rasa capek selama di perjalanan akan hilang dan dibayar dengan indahnya pemandangan terutama ombak yang begitu biru dan pantai pasir yang begitu putih serta dapat merefleksikan pikiran sejenak dari kepenatan hiruk pikuk ibu kota. 

Di Kawasan Wisata Pantai Ujung Genteng terdapat beberapa spot pantai yang wajib dikunjungi diantaranya Pantai Cibuaya, Pantai Cipanarikan, Pantai Pangumbahan (pantai ini sering juga disebut sebagai pusat pelestarian penyu dan jika beruntung wisatawan dapat melihat proses pelepasan dan penetasan telur penyu), Pantai Cipanarikan atau Muara Cipanarikan, hingga Pantai Ombak Tujuh. Dari sekian akses Pantai Ombak Tujuh sangatlah sulit tidak bisa diakses menggunakan mobil dan harus menggunakan motor dikarenakan trek untuk mencapai sana medan yang harus dilalui cukup sulit harus melewati hutan, perkebunan warga, hingga menyebrangi dua kali sungai besar yang apabila musim hujan tidak bisa dilalui bahkan pejalan kaki sekalipun karena tidak ada akses jembatan. Namun setelah sampai di Pantai Ombak Tujuh rasa capek akibat trek perjalanannya terbayarkan sudah mengingat kawasan tersebut masih jarang dikunjungi oleh para wisatawan tetapi kondisinya masih perawan dan asri. Ketika hendak menuju sana kita harus menyewa tour guide untuk membantu membukakan rute perjalanan ke Pantai Ombak Tujuh. 

2020-08-28-5fa22f30d541df2b5e74d192.jpg
2020-08-28-5fa22f30d541df2b5e74d192.jpg
Sedangkan untuk kawasan Ciletuh Geopark tak kalah bagusnya dengan Ujung Genteng beberapa spot wisata yang wajib dikunjungi ketika di Ciletuh adalah Curug Cimarinjung, Curug Sodong, Glaser Cisolok, Puncak Darma, dan Bukit Panenjoan. Sebenarnya untuk masuk ke kawasan Ciletuh tidak dikenakan tiket alias gratis namun tiket akan berlaku ketika sudah mulai masuk ke beberapa spot yang telah disebutkan. Akan tetapi tepatnya di persimpangan Ciletuh tepat di lokasinya terdapat pungutan liar yang sangat meresahkan terutama pengendara mobil mereka harus membayar 15-30 ribu dengan dalih untuk UANG ROKOK. Untungnya, pungutan liar tersebut hanya ada di satu titik saja dan kawasan Geopark Ciletuh secara keseluruhan aman meskipun terdapat pungli walau hanya satu titik saja. Padahal di tahun 2018 lalu para pelaku pungli tersebut pernah ditangkap oleh pihak kepolisian namun tetap saja praktek pungli masih terus dilakukan hingga saat ini. 

Kembali lagi mengenai keindahan alam Ciletuh ketika berada di kawasan tersebut kita dapat melihat lautan yang membentuk teluk yakni teluk Palabuhan Ratu dan teluk Ciletuh serta bisa secara langsung melihat Samudra Hindia dari kejauhan. Kawasan Ciletuh jika dilihat dari kondisi geografis berada di perbukitan namun terdapat pantai (lupa namanya) namun sangat aman untuk berenang tanpa khawatir terseret ombak  karena ombaknya cenderung tenang. Akan tetapi akses jalan di kawasan Ciletuh Geopark secara keseluruhan bagus jalannya bisa dilalui oleh kendaraan namun banyak sekali tanjakan ekstrem diantaranya adalah Tanjakan Dini, dan tanjakan lainnya yang kemiringannya hampir 50 derajat sehingga sering kali melihat mobil yang mogok karena tidak kuatnya melintar di beberapa tanjakan yang ada di Kawasan Wisata Ciletuh Geopark. 

Maka itulah share pengalaman saya selama berwisata ke Ujung Genteng dan Geopark Ciletuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun