Mohon tunggu...
M.e.l.i. -
M.e.l.i. - Mohon Tunggu... -

www.kampungfiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FFK] Kau Sebut Warna untuk Rindu dan Masa Lalu yang Menderu

21 Maret 2011   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13007170501953647062

(kau, mungkin aku)

Kaos kaki yang kemarin putih itu sekarang memucat, letih. Di ruang tamu, sepatu biru saling dekap dalam peluk haru, seolah-olah lama tak bertemu.

Kau lihat itu, topi hitam di gantungan? Ia sering menyamarkan segala pitam kemarahan.

Ah, syal merah itu selalu mengingatkan padamu, saat kita saling berserah sepenuh gairah.

Buku hijau, catatanmu yang tak pernah kuhirau. Teramat banyak cerita kelabu kita sembunyikan di balik kelambu.

Jaket coklat bergaris kuning, tentu kau masih ingat, saat kita berpeluk erat berjalan seiring.

.

(aku, bisa saja kau)

Selembar puisi cinta merah muda adalah degup dada yang birama ketika romantisme berisyarat di malam kita yg purnama muda.

Oh, kartu pos berwarna senja yang pernah kau kirimkan, ketika rindu lagi-lagi bekerja dan mengambil semua mimpi menjelma desah yang hasrat.

Payung lembayung yang menutup di sudut kamar, menghentikan masa ketika kau dan aku merinai sore yang gerimis, basah oleh rona yang larung.

Dan sekotak kado jingga yang sekarang berdebu, adalah lepasnya waktu yang selibat, menghambur lepas kita, juga.

****

aku

rindu

kau

sendu

dalam

ungu

[caption id="attachment_97413" align="aligncenter" width="435" caption="www.true-gritt.com"][/caption]

[duet Jogedan/ Jogja - Medan]

lelaki budiman dan saya

Saksikan karya-karya FFK lainnya sebagaimana yang tertera pada link berikut ini:http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/03/18/festival-fiksi-kolaborasi-jumat-18-maret-2011/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun