Mohon tunggu...
Samintang
Samintang Mohon Tunggu... Penulis - Try to be useful person for many people. Get success and don't forget to succeed others.

Accounting Department Unhas '19 | Coordinator of Edutainment Division SCI | SGDs Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Stafsus Seumur Jagung Mulai Hengkang, Membangkang atau Salah Kandang?

24 April 2020   11:21 Diperbarui: 24 April 2020   11:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejanggalannya memang muncul sejak awal, 21 November 2019 lalu. Ketika tujuh milenial usungan Pak Jokowi diperkenalkan ke publik. Orang-orang yang paham akan bertanya-tanya, apa fungsi dari keberadaan stafsus milenial tersebut? Mana transparansi tugas mereka? Tak ayal, itu hanya sebuah gagasan yang agaknya tumpang tindih.

"Ah, mereka itu berkontribusi pada negeri. Cerdas. Berbakat. Pengusaha. Aktivis. Murah hati. Social care. Muda. Berkarya."
Deretan kalimat di atas telah menumpuk di telinga. Kesemuanya itu betul, tak perlu disangsikan. Poin utamanya adalah, iklim politik tidak seramah dan senyaman itu, honey.

Berdasarkan pertimbangan penunjukan politik (political appointed) yang dipaparkan Bang Andi Hakim, saya pribadi menganggap bahwa kehadiran stafsus milenial adalah sebuah aksesoris atau gimmik dari sebuah kampanye. Hal ini bisa kita lihat dari background tiap stafsus. Ada yang mewakili kaum perempuan, creativepreneur, platform technology, aktivis, dan lainnya. Sebuah keterwakilan saja atau perpanjangan tangan dari tokoh tertentu.

Menjadi stafsus memang tidak mudah. Apalagi ada kesimpangsiuran sejak awal. Ia tidak gila kekuasaan dan keputusannya untuk hengkang adalah hal yang patut diapresiasi. Kondisi perpolitikan yang sesekali kejam tidak berkesesuaian dengan personal stafsus tersebut untuk saat ini.

Kita tidak boleh serta-merta mencap beliau sebagai stafsus yang kebagian kue-kue proyek. Beliau hanya salah kandang sejak awal. Seharusnya menetap pada bisnis yang telah dirintisnya namun "terperangkap" bersama enam milenial lainnya dalam ranah politik yang entah bagaimana nasib mereka ke depan. Semoga sehat wal'afiyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun