Mohon tunggu...
SAMSUTO
SAMSUTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menulis menjadikan diri kita hidup "abadi", menulis membuat ide terus berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Maut

5 Agustus 2022   16:48 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:49 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: SAMSUTO

Kenapa kita takut

Padahal aromanya sudah menyebar

Disetiap lekuk ruang

menciprati warna kelabu

Setiap masa

Gundukannya melukis alam

Berbaris-baris bak tentara

Yang diam seribu kata

Hadirnya tanpa kompromi

Dan berulang-ulang memantul cermin diri

Siapapun tak mungkin berlari

Adakah yang sudah terbukti

Bernegosiasi dan pergi

Tak mungkin

Siapapun itu

Terkapar di lembar Laukhil Mahfud

Tercengkrang di atas takdir putih

Khalid bin Walid pun mendayu

Untuk diantarkan oleh irisan di setiap medan

tapi kepastiannya

Berbaring di atas dipan

Tak mungkin di gantikan

Kenapa harus takut

Tinggal persiapan kita harus siapkan

Menata bata amal tanpa lelah

Menyisir jiwa mensolek diri

Agar setiap masa

Siap untuk menjawab salamnya

Jakarta 17082013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun