Islam pertama kali masuk ke Aceh pada abad ke-7 Masehi melalui para pedagang Arab dan India. Namun, Islam baru berkembang secara signifikan di Aceh pada abad ke-12 Masehi, ketika pasukan Muslim dari Gujarat, India, menaklukkan Kerajaan Samudera Pasai yang berpusat di daerah Aceh.
Setelah penaklukan, para penguasa Gujarat memperkenalkan Islam ke daerah tersebut dan membangun masjid-masjid di sekitar wilayah tersebut. Dari sini, agama Islam menyebar dengan cepat ke seluruh Aceh, dan bahkan ke seluruh kepulauan Nusantara.
Pada abad ke-16, Aceh menjadi pusat kebudayaan Islam di wilayah tersebut, dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, terutama lada, yang sangat berharga pada masa itu. Pada masa kejayaannya, Kesultanan Aceh menjadi salah satu kekuatan maritim terkuat di Asia Tenggara.
Pengaruh Islam di Aceh semakin kuat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17. Ia membangun banyak masjid, menyebarluaskan pengajaran Islam, dan memerintahkan pembangunan Kitab Kuning, yaitu koleksi kitab-kitab Islam klasik.
Meskipun Aceh pernah dijajah oleh Belanda pada abad ke-19, pengaruh Islam tetap kuat di wilayah tersebut. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Aceh menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H