Kalau di Papua Ada Raja Ampat, di Aceh Ada Pulau Banyak

Pulau banyak dikenal dengan pantainya yang indah, untuk mendapatkan itu semua kita juga harus menuju akses yang tidak mudah. 

Sekitar 12 jam dari Banda Aceh ditambah Empat jam menyebrang dari Kota Singkil merupakan jarak yang cukup melelahkan, namun semuanya akan terbayar ketika anda tiba di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil

Terletak di Kabupaten Aceh Singkil, Kepualauan Banyak terdiri dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat. 

Berjumlah tujuh desa, kedua kecamatan terpisah daratan karena sejatinya merupakan gugus kepulauan yang terdapat di Provinsi Aceh. Jika anda pernah mendengar Kepulauan Seribu di Jakarta, atau Karimun Jawa di Semarang dan Raja Ampat di Papua.

Maka, Kepulauan Banyak serupa dengan itu semua. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 27,196 ha dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Surga kecil yang jatuh ke bumi/Foto: Dokumentasi Pribadi

Pulau Banyak layaknyak serpihan surga yang terjatuh ke bumi. Memiliki pemandangan pantai dan terumbu karang yang indah, merupakan tempat yang sangat cocok bagi anda yang ingin menjauh dari hiruk pikuk pekerjaan atau sekedar berlibur bersama para sahabat atau rekan kerja.

Sebagai wilayah kepulauan, jangan bertanya bagaimana kondisi sosialnya. Masyarakat yang ramah dan anak-anak yang bermain di pinggir dermaga adalah pemandangan lumrah yang akan sering kita jumpai diwilayah ini. 

Uniknya, semua anak masih bermain dengan riang tanpa menghiraukan gadget seperti anak kota kebanyakan yang sering kita temui.

Makanan khas hanya ada di Pulau/Foto: Dokumentasi Pribadi

Terdapat berbagai macam makanan yang hanya akan kita temukan di Pulau Banyak. Seperti panekui, bolu dan roti tapai yang sangat cocok dijadikan sebagai sarapan pagi ditemani segelas kopi. 

Kebanyakan kopi yang jajakan adalah kopi tubruk khas daerah pulau dengan kekentalan dan kekuatan kafein yang super. Biasanya disajikan untuk para warga yang dominan berprofesi sebagai nelayan.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Terumbu karang sebagai pondasi serta abrasi/Foto: Dokumentasi Pribadi

Tak asing jika masyarakat menggunakan karang mati sebagai pondasi di wilayah ini, beberapa bahkan menggunakan karang yang masih hidup sebagai pondasi rumahnya. 

Kenaikan muka air laut dan turunnya permukaan tanah menjadikan wilayah ini mengalami abrasi yang kian hari kian parah. 

Perhatian terhadap kelestarian dan perlindungan alam tak luput dilakukan dengan adanya keberadaan lembaga lingkungan pemerintahan dan non pemerintahan.

Jika anda sedang berada di Kabupaten Aceh Singkil, tidak ada salahnya anda mengunjungi wilayah ini. 

Tersedia transportasi penyeberangan menggunakan kapal nelayan lokal berukuran besar dan kecil, kapal ferry serta kapal fiber berukuran kencang (speed boat) yang bisa digunakan sebagai akses penyebrangan.