Seorang muslim sejatinya diberikan kesempatan istimewa oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk melakukan do'a terhadap suatu hal, bahkan sekalipun jika seorang muslim meminta untuk didatangkan hujan atau sebaliknya. Berdo'a akan suatu hal merupakan bentuk ikhtiar manusia dalam melakukan suatu aktifitas sehingga dapat dilancarkan sesuai keinginannya.
Namun jika ritual meminta hujan dilakukan dengan cara-cara yang bergeser dari ajaran Islam maka dikhawatirkan muncul tindakan syirik oleh seorang muslim. Hujan sejatinya adalah rahmat allah yang diturunkan ke bumi, kedatangan atau berhentinya hujan atas perintah Allah subhanahu wa ta'ala melalui Malaikat Mikail.
Dalam perspektif Islam, Allah subhanahu wa ta'ala telah memberikan peringatan tegas tentang larangan berbuat syirik. "Barangsiapa yang berbuat syirik, maka sungguh Allah haramkan atasnya untuk masuk surga, dan tempatnya di neraka. Dan tidak ada bagi orang yang zalim seorang penolong pun". (Al-Ma'idah: 72).
Indonesia adalah negara dengan tingkat pluralisme yang tinggi dengan berbagai suku, bangsa dan agama. Praktik pawang hujan bahkan sudah ada sejak pengaruh hindu - budha masuk ke Indonesia. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, maka sebaiknya kita menggunakan perangkat teknologi modern dalam upaya menyesuaikan cuaca pada suatu event tertentu sehingga dapat diterima oleh semua kalangan yang ada di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H