Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air, membentuk lautan. Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma). Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.
3. Teori Tektonik Lempeng
Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua yang sekarang ini selalu bergerak terapung di atas bahan yang cair. Banyak bukti dan gejala gejala pergerakan lempeng bumi yang dapat dipelajari, seperti terjadinya busur gunung api di indonesia, jalur jalur gempa bumi, naiknya suhi air laut, bentuk kecocokan diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan dan Afrika), kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi diantara dua pulau. Bagaimana suatu lempeng dapat berpisah atau berbenturan? ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi dapat bergerak adalah akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut bumi.
Kesimpulan
- Teori pelepasan lempeng adalah mengungkapkan fase tertua kejadian lautan
- Teori undasi merupakan pembuktian gangguan keseimbangan isostatik akibat pengaruh gerakan vertikal setelah pembekuan kulit bumi
- Sedang teori tektonik lempeng membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi dalam kaitannya dengan perkembangan lautan baruÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H