Mohon tunggu...
Samsul Nur
Samsul Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang ayah yg ingin selalu belajar, tentang apa saja..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Adakah Dokter 'cespleng' .. ?

8 November 2011   03:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AB resistance adalah  PR terbesar yg harus kita cari jalan keluar  dg kerjasama dokter & konsumen yg melek kesehatan.

Saya tidak percaya ada dokter 'cespleng' , justru kita harus berhati2 jika gejala penyakit terlalu cepat hilang oleh obat simtomatik karena bisa menyarukan penyebab yg sesungguhnya dan menyebabkan diagnosa yg tidak tepat.

Tentang pemilihan dokter sebagai partner, saya lebih fokus mencari dokter yg rasional, komunikatif dan bisa memperlakukan pasien/konsumen sejajar dalam berdiskusi.

Rasional dlm hal pemakaian obat (RUM) dan rasional dlm diagnosa & treatmentnya.

Tentunya kondisi ini sulit kita dapat pada dokter yg antriannya sampai ratusan dimana setiap pasien hanya mendapat waktu konsul rata-rata 5 menit. Apa yg bisa dihasilkan oleh evalusi yg sedemikian singkat ? Selain itu  pasien yg terlalu banyak pasti juga membuat dokter lelah dan bisa jadi tidak fokus dlm menegakkan diagnosa. Hasilnya ? treatment & pengobatan tidak akurat.

Untuk bisa mewujudkan pola komunikasi yg sejajar tersebut syarat yg harus dipenuhi dari sisi konsumen adalah menjadi pintar dan menguasai ilmu dasar kesehatan.

Satu point lagi, bahwa banyak kondisi sakit yg tidak memerlukan intervensi medis dan bisa kita selesaikan denga home treatment sesuai guideline, misal demam, diare, batuk, pilek dan penyakit2 common pada balita lainnya. Jika kita bisa menerapkannya, bayangkan betapa banyak waktu & biaya yg bisa kita hemat selain dari resiko anak terkena efek samping obat & infeksi nosokomial dari kuman2 yg ada di rumah sakit.

Jadi Pak Edy yg baik, kita sebagai konsumen kesehatan, mari kita belajar sekeras2 nya untuk improve ilmu kesehatan keluarga.

Banyak sekali informasi yg dengan sangat mudah bisa kita dapatkan  baik via buku atau internet dengan sumber yg reliable.

Anak kita menggantungkan & memasrahkan treatment kesehatan pada kita. Menjadi kewajiban kita untuk memberi yg terbaik buat mereka. Terbaik berarti yg paling rasional dan tepat sesuai guideline yg benar.

Berikut beberapa sumber yg biasa menjadi referensi informasi kesehatan yg terpercaya ( masih banyak lainnya )  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun