Sore tadi, Minggu, 31 Oct 2010 saya menyaksikan sebuah liputan di Trans7 tentang imunisasi untuk anak. Subjeknya menarik karena saya mempunyai balita dan sedikit banyak belajar tentang imunisasi.
Sayangnya narasi dalam liputan tersebut sungguh bombastis dan mengesankan bahwa imunisasi merupakan hal yg patut dicurigai, diragukan dan di check lagi kebenarannya.
Bagaimana bisa tayangan sebuah keluarga yg anggota keluargannya, maaf, menderita lumpuh layu dengan mudah dikaitkan sebagai akibat dari imunisasi ? Sudah adakah penelitian dari semua pihak yg terkait ( Depkes, IDAI, dll ) yg menyimpulkan hal tersebut ?
Kemudian info adanya kandungan logam berat dalam vaksin ( merkuri ) dikatakan dicurigai bisa menimbulkan Autis ? Sedemikian gampangkah membuat suatu korelasi ?
Sedangkan di : http://www.who.int/vaccine_safety/topics/thiomersal/statement_jul2006/en/ dijelaskan bahwa The Global Advisory Committee on Vaccine Safety concludes that there is no evidence of toxicity in infants, children or adults exposed to thiomersal (containing ethyl mercury) in vaccines.
Sedangkan di : http://www.ninds.nih.gov/disorders/autism/detail_autism.htm#155643082 dijelaskan bahwa autis belum pasti penyebabnya...
Disebutkan juga efek samping dari imunisasi / KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) bisa menimbulkan efek yg berbahaya.
Coba buka : http://www.cdc.gov/vaccines/vac-gen/side-effects.htm
Disitu jelas bahwa umumnya efek imunisasi adalah, ringan, mudah tangani dan akan hilang dalam beberapa hari. Sangat jarang kejadian dengan efek samping yg berat.
Ditayangkan juga pengakuan dari mantan medical representative yg mengatakan ada ' permainan' antara mereka dengan petugas medis dalam menawarkan vaksin ke pasien, tanpa dijelaskan vaksin yg mana, bagaimana proses penawaran tersebut ke konsumen.
Yang saya tangkap dari liputan itu adalah :
Berhati hatilah dalam mengimunisasi anak, tapi tidak jelas berhati2 yg seperti apa ?
Sebaiknya tidak mengimunisasi anak jika tidak paham benar guna & resikonya
Tidakkah Trans7 sadar bahwa :
Publik menjadi khawatir dengan imunisasi, padahal ini sudah menjadi program utama pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan anak
Imunisasi merupakan sarana yg paling efektif & cost efisien untuk mengeradikasi penyakit menular dimasyarakat.
Dengan tidak mengimunisasi anak, maka resiko penyebaran penyakit menular semakin besar karena anak dengan kekebalan tubuh rendah lebih mudah menjadi sakit dan menularkan ke anak lainnya.
Dan jika ada orang tua yang menolak anaknya diimunisasi (imunisasi dasar yang wajib dari
pemerintah), bisa dilaporkan ke polisi karena dia melanggar pasal 14 ayat 1 UU no.4/1984 tentang wabah, dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara.
Untuk itu, mohon pihak Trans7 memberi klarifikasi dengan liputan yg lebih berimbang dan berdasar pada fakta2 dari sumber yg reliable. Tidak perlu bombastis, masyarakat sekarang butuh edukasi yg benar, menentramkan dan mencerdaskan.
Wassalam,
Samsul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H