Mohon tunggu...
Mh Samsul Hadi
Mh Samsul Hadi Mohon Tunggu... profesional -

Bergabung “Kompas” pada 2002, tiga tahun setelah memulai petualangan di ranah sepak bola. Meliput antara lain Piala Asia 2000 Lebanon; Asian Games 2006 Doha, Qatar; Piala Eropa 2008 Austria-Swiss; Piala Konfederasi 2009 Afrika Selatan; Piala Dunia 2010 Afrika Selatan; Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Sejak April 2014, bertugas di Desk Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terjebak "All-Spanish Interview" di Mixed Zone

14 Juni 2008   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 
Hari ini saya beruntung. Bukan hanya menjadi saksi lolosnya Spanyol ke perempat final, setelah mereka memukul Swedia 2-1 lewat gol injury time striker David Villa. Keberuntungan itu lebih karena saya mendapat tiket mixed zone, yang memungkinkan bisa wawancara dengan para pemain Spanyol. Tak lama setelah peluit terakhir wasit berbunyi dan menyelesaikan berita pertandingan yang langsung terkirim untuk "Kompas Update", saya bergegas ke ruangan mixed zone, yang bersebelahan dengan media center Stadion Tivoli NEU, Innsbruck.

Rupanya saya termasuk wartawan yang datang awal. Saat tiba, saya hanya melihat seorang wartawan radio Spanyol yang lehernya berkalung alat perekam dan mikrofon di tangannya. Satu per satu wartawan berikutnya berdatangan, membuat sisi terdepan jalur mixed zone itu penuh sesak dengan wartawan-wartawan radio Spanyol. Kenapa mereka memadati sisi terdepan mixed zone itu, saya baru tahu belakangan ketika pemain-pemain Spanyol muncul.

Wartawan-wartawan radio itu ternyata menunggu wawancara eksklusif pemain Spanyol yang diberikan di tengah kerumunan. Itulah cara pemain Spanyol berbagi kegembiraan atas kemenangan yang baru mereka dapatkan. Jika memungkinkan, mereka sepertinya akan berlama-lama di tempat itu. David Villa, Torres, Capdevilla, Carlos Marchena, dan Santi Cazorla berlama-lama dalam melayani wawancara wartawan Spanyol.

Villa dan Torres bahkan memberikan wawancara satu per satu pada beberapa reporter radio. Para pemain itu sangat profesional, respek terhadap wartawan, dan selalu menjawab pertanyaan yang ditanyakan pada mereka. Jauh bertolak belakang dengan pemain-pemain sepak bola Indonesia, termasuk pemain timnas sekalipun. Mereka juga tampil klimis, rambut tersisir rapi, dan wangi.   

Saya bergabung dalam kerumunan itu, tetapi tak menangkap satu pun pembicaraan mereka karena terucap dalam bahasa Spanyol. "Bos, siapa pemain Spanyol yang bisa bahasa Inggris? Apakah Torres kira-kira sudah bisa?" saya tanya rekan di Jakarta lewat SMS. "Coba saja Alonso (maksudnya, gelandang Xabi Alonso). Torres belum bisa, karena baru setahun di Inggris," jawab rekan saya.          

Sayang, justru Alonso pemain yang menolak diwawancara. Gelandang Liverpool langsung ngeloyor berjalan terus meski sudah disapa seorang wartawan dengan "Mr Alonso... Mr Alonso... Mr Alonso...." Saya lihat, wajahnya kecewa. Maklum, ia  tidak diturunkan melawan Swedia dan saat menghadapi Rusia ia hanya main kurang dari 30 menit. "No… no… no…., " kata Alonso sambil ngeloyor pergi saat seorang wartawan meminta komentarnya.

Torres menjadi pertaruhan terakhir, semoga dia mau memberikan sepatah-dua patah kata dalam bahasa Inggris. Namun, setali tiga uang. Mungkin karena kelelahan seusai melayani beberapa wartawan radio Spanyol satu per satu. Ia juga terus ngeloyor berjalan meski seorang wartawan berambut pirang mengejarnya dengan menyapa, "Mr Torres... Mr Torres... Mr Torres... Just one question, please?"

 

Villa terlepas dari beban

Begitulah suasana mixed zone Stadion Tivoli NEU, Innsbruck, pascakemenangan Spanyol 2-1 atas Swedia. Di antara para pemain Spanyol itu, striker David Villa terlihat paling berbahagia. Wajahnya sumringah dan berkali-kali melempar senyuman. Lengkap sudah kebahagiaan striker klub Valencia itu. Pada laga keduanya di Piala Eropa 2008, ia masih tajam.

Melalui kaki striker berusia 26 tahun itu, Spanyol mendapat tiket perempat final. Villa menjadi penentu lewat gol menit ke-92 dan memenangkan Spanyol 2-1 (1-1) atas Swedia pada laga Grup D. Spanyol lolos ke perempat final sebagai juara Grup D dan akan menghadapi satu dari tiga calon penghuni runner-up Grup C yang diperebutkan Romania, Perancis, dan Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun