Mohon tunggu...
Samsul Bahri Loklomin
Samsul Bahri Loklomin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pattimura

Penulis dan Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Statistika dan Probabilitas: Cabang Ilmu Pasti yang Tak Memiliki "Kepastian"

3 Juni 2024   14:46 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, statistika adalah ilmu tentang cara mengumpulkan, mentabulasi, menggolongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang  berarti dari data. Pada umumnya kita berpikir statistika dan statistik adalah hal yang sama. Dalam ilmu matematika, kedua istilah tersebut memiliki dua pengertian yang berbeda. Jika statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara pengumpulan hingga menganalisis data maka statistik diartikan sebagai sebuah data berupa angka-angka yang dikumpulkan, dikelompokkan, serta ditabulasi sehingga menunjukkan informasi atau kesimpulan terkait suatu persoalan. Dalam pengertian lain, statistik adalah kumpulan hasil data yang disusun, diolah, dan disajikan ke dalam sebuah grafik, tabel, atau semacamnya. Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan yang lebih sederhana yaitu statistika adalah ilmu yang memproses hingga adanya statistik. Sedangkan statistik adalah hasil yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan lain sebagainya. 

Secara historis, kata statistik berasal secara tidak langsung dari bahasa Latin abad pertengahan, khususnya status, untuk menunjukkan negara politik, meskipun dalam bahasa Jerman (statistik) juga terdapat kata yang terkait erat Ketat yang juga digunakan dalam arti politik. Statistika dipopulerkan oleh ilmuwan politik Jerman Gottfried Aschenwall (1719-1772) dalam karyanya "Vorbereitung zur Staatswissenschaft" (1748). Menurut Universitas Leiden, sulit untuk mengetahui secara pasti kapan kata tersebut tidak lagi memiliki arti karena lebih dekat dengan "keadaan politik" dan menjadi lebih merupakan istilah matematika. Kata ini pertama kali digunakan dalam Oxford English Dictionary pada tahun 1770, dalam terjemahan W. Hooper's General Elementary Education karya W. Hooper: "Ilmu pengetahuan, yang disebut statistik, mengajari mereka apa yang kita ketahui tentang tatanan politik semua negara modern di dunia. " . Kamus etimologi online menunjukkan bahwa kata pertama yang berarti "data numerik yang dikumpulkan dan diklasifikasikan" tercatat pada tahun 1829, dan statistik bentuk pendek pertama kali muncul pada tahun 1961.

Dalam statistika untuk menghasilkan statistik dari data, banyak konsep, metode atau teknik yang digunakan. Salah satu ciri konsep statistika adalah konsep peluang atau biasa dikenal dengan probabilitas. Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Kemungkinan ini sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Dalam penerapannya, probabilitas digunakan untuk menganalisis berbagai kejadian secara matematis. Dalam probabilitas, tujuannya adalah untuk mengukur ketidakpastian dengan memprediksi hasil, menghasilkan hipotesis sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada kenyataannya, ada banyak situasi di mana seseorang harus memprediksi suatu peristiwa. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dasar tentang probabilitas sebagai pegangan dalam mengambil keputusan.

Secara matematika probabilitas dengan berbagai rumus atau formulasi memang terlihat rumit. Namun dalam kehidupan sehari-hari, hanya perlu pemahaman konsep dasar probabilitas yang beririsan dengan kehidupan sudah menjadi syarat cukup. Misalnya peluang seseorang diterima menjadi karyawan dimana dibutuhkan 1 karyawan dengan total pelamar sebanyak 3. Begitupun dengan kasus yang sama seseorang bisa melihat kemungkinan terpilih menjadi karyawan jika yang mendaftar sebanyak 5 pelamar. Situasi seperti diatas tidak membutuhkan perhitungan secara matematis namun bisa digunakan logika untuk mengambil keputusan, namun pada kasus yang lebih kompleks maka dibutuhkan metode atau teknik yang lebih detail untuk menjawab persoalan. 

Jika kita melihat kasus di atas ternyata dalam statistika terutama kalau berbicara tentang probabilitas maka adanya ketidakpastian dalam setiap pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang diambil hanya berkisar diantara ketidakpastian atau kemungkinan yang terjadi. Berbeda dengan matematika yang sering kita mendengar istilah ilmu pasti, maka dalam statistika dan probabilitas tidak memberikan ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian dalam statistika memiliki pengertian sekaligus hasil yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan tetap mengikuti langkah atau proses dalam pengambilan keputusan berdasarkan data atau informasi yang ada. Hal ini yang membawa kita pada kesimpulan bahwa statistika dan probabilitas adalah ilmu pasti yang tak "pasti".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun