Bila kita menatap Simanosor Tapus dari perbukitan sungguh sangat indah bak negeri dongeng diatas awan. Keadaan iklim yang cukup sejuk dengan latar belakang perbukitan dan persawahan.Â
Ditambah lagi pemandangan indah dari Dolok Suanon membuat serasa berada di surga.
Kondisi kampung yang berjumlah antara 30 - 50 KK dan didominasi oleh orang tua dengan berprofesi petani.Â
Walaupun ada yang menjadi PNS di kantor pemerintah, guru PNS, TNI, dan Polri. Umumnya penduduk yang berusia dibawah 30 tahun merantau kekota seperti Medan, Pekanbaru, Jakarta, Aceh, Palembang, Bogor, Tangerang, Bekasi, Kalimantan, dan lsin kain.
Di kampung ini mayoritas bermarga Simatupang yang berasal dari Paranginan Siborong Borong Tapanuli Utara.Â
Pendiri kampung ini adalah Ompu Hajut Simatupang keturunan nomor 8 dari Simatupang Siburian. Keturunan Ompu Hajut ada lima orang dimana nomor 1 dan nomor 2 berada di Silantom Pangaribuan Tapanuli Utara.Â
Sedangkan yang berada di kampung ini adalah nomor 3, nomor 4, dan nomor 5. Disamping marga Simatupang ada marga lain yaitu Pangaribuan, Pasaribu, dan Pohan ( kesemuanya anak boru Simatupang ). Mereka hidup damai bersama walaupun terkadang ada selisih faham dan itu wajar terjadi.
Tata kekerabatan di Simanosor Tapus menganut simtem kekerabatan Halak Batak yaitu Dalihan Na Tolu. Prinsip kerjasama dan gotong royong harus dijunjung tinggi.Â
Tanah Simanosor Tapus sudah dua kali bergeser yaitu pada tahun 1953 dan tahun 2009 sehingga banyak rumah yang rusak dan tidak layak ditempati.Â
Saat ini Pemerintah Desa Saut Banua Simanosor sedang menata kembali kampung yang indah ini seperti sedia kala. Sai namalungun ahu tuho Simanosor Tapus Nauli.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H