Mohon tunggu...
Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlu Perhatian Perantau terhadap Kemajuan Huta Simanosor Tapus Nauli

20 Februari 2024   02:00 Diperbarui: 20 Februari 2024   02:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kita naik mobil dari kota Sipirok ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan menuju  huta Simanosor Tapus Desa Saaut Banua Kecamatan Saipar Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan ( dahulu merupakan sebuah desa dan berubah menjadi dusun pada tahun 2008 ) memakan waktu 2 jam sampai 3 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 35 km. Hal ini disebabkan kerusakan jalan yang sangat parah bahkan sepeti kebangun ( bila musim hujan maja tidak terlihat lubang ini dan sangat membahayakan bagi pengendara mobil.

Huta Simanosor Tapus termasuk kategori huta atau kampung yang sulit untuk maju dan berkembang. Kondisi tanahnya sebagian kurang baik karena terjadi longsor pada tahun 1953 dan pada tahun 2008 sehingga di Tapus Dolok banyak rumah yang pecah dan turun serta jalan pecah walaupun baru 2 tahun diperbaiki. Penduduknya sebagian besar adakah orang tua atau lansia karena yang muda biasanya merantau  dan enggan untuk kembali membangun kampung.

Huta Simanosor Tapus dibangun oleh Ompu Hajut Simatupang yang berasal dari Paranginan Kecamatan Siborong Borong Kabupaten Tapanuli Utara. Sehingga penduduk terbesar adalah bermarga Simatupang dari anaknya Ompu Hajut Simatupang keturunan ke-3, keturunan ke-4, dan keturunan ke-5. Sementara keturunan ke-1 tidak ada dan keturunan ke-2 tinggal di Silantom Kabupaten Tapanuli  Utara. Selebihnya adalah anak boru dan pisang raut yang bermarga Pangaribuan, Pasaribu, Pohan. Mereka mendapat bagian sawah dari Ompu najolo sampai sekarang masih bertahan dan memajukan Huta Simanosor Tapus Nauli.

Harapan parhuta agar perantau yang berasal sian Simanosor Tapus agar peduli dan memberikan perhatian terhadap kemajuan kampung ini. Sebagai catatan tahun 2908 pernah diadakan acara temu kangen sa ompu.  atau Marhube dipimpin oleh Mian Simatupang sian Jakarta, Salam Sirait sian Medan, Johannes  Simatupang sian huta, Sobat Simatupang sian Sipirok, Sahat Simatupang sian huta, Rusli Simatupang Simatupang sian Jakarta, Maria Simatupang sian Jakarta, Rasi Simatupang sian huta, dan Parulian Simatupang sian Jakarta.

Sehingga harapan pada tahun 2024 ini perantau sian huta Simanosor Tapus untuk menghidupkan kegiatan marhube agar dapat terlihat kemajuan kampung ini dan tidak tertinggal dengan kampung lain. Sai hitas ma hita sude pinopparni Ompu Hajut Simatupang dohot anak boru manang pisang rautna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun