Mohon tunggu...
Ganda Samson
Ganda Samson Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup Matinya Seorang Penulis

Lahir di Pematang Siantar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teman Jadi Lawan

7 Maret 2022   06:59 Diperbarui: 7 Maret 2022   07:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sutan Sjahrir adalah perdana menteri pertama Republik yang lahir 5 Maret 1909 di Padang Panjang. Meski terlahir sebagai orang berada, Sjahrir sejak awal menunjukkan simpati pada perjuangan menantang Belanda. Dan meskipun ayahnya seorang jaksa tinggi, "Dia menikmati setiap Pendidikan dasar yang diterimanya sebagai bumiputera". Selanjutnya dia berteman baik dengan Hatta dan bersedia balik dari Leiden ke Hindia demi perjuangan Republik.

Penolakannya terhadap Fasisme Jepang membuatnya diterima Belanda sebagai wakil Republik dalam Renville. Menurutnya, perundingan itu adalah siasat agar perjuangan Indonesia diakui internasional, meskipun banyak pihak menolaknya karena menganggap kemerdekaan Indonesia tidak tercapai sepenuhnya.

Akhirnya saya percaya, perseteruannya dengan Soekarno dimulai di sebuah kamar mandi di Prapat. Sjahrir menghardik dan Soekarno tersinggung. Sejak itu keduanya "berpisah jalan" meskipun mereka berdua seiring bersama di Banda Neira. "Sedangkan Hatta lebih mementingkan buku-bukunya", kata Rudolph Mrazek.

Sebuah ledakan bom di Makassar membuat Soekarno lebih percaya pada intelijennya tiimbang Hatta. Lebih dari 60 tahun kemudian, saya masih mendengar adanya "Bali Connection" yang terlibat dalam upaya pembunuhan Soekarno itu.

Tetapi pengaruh yang paling penting adalah keterlibatan PSI terhadap PRRI di berbagai propinsi.
Sjahrir akhirnya sakit. Darah tinggi yang menggerogotinya tidak dapat menahan sikap arogan Soekarno yang ambisius dalam politik.

Soekarno kemudian mengizinkannya berobat ke luar negeri. "Tetapi tidak boleh ke Belanda", ujarnya. Dan 1966 Bung kecil wafat sebagai tahanan politik, meski pada hari kematiannya Soekarno mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.
==========

Pada masa Orde Baru, perseteruan duo sahabat juga terjadi dalam diri LB Moerdani dan Jenderal Besar Soeharto. Sebagaimana diketahui, tidak sekalipun Moerdani menduduki posisi yang lebih tinggi dari Komandan Kompi, tetapi mampu menjabat Panglima ABRI, 1983.

Bahkan Moerdani sebelumnya adalah loyalis Soekarno dan sempat ditawari menikah dengan putri presiden. Tetapi dia menolak, sebagai bukti bahwa kesetiaan tertinggi itu sebetulnya kepada negara, dan bukan pada pejabatnya. Sempat lama menjadi pejabat intelijen di Seoul dan Bangkok, Moerdani akhirnya dipanggil sebagai wakil komandan intelijen yang berkuasa besar di Jakarta.

Berbeda dari Sjahrir dan Soekarno, perseteruan Moerdani dengan Soeharto justru berawal di meja bilyar, tatkala sang Pangab menasihati presiden agar mengatur tingkah-laku bisnis anak-anaknya. Sebagai lelaki Jawa Tengah, tentu saja presiden tersinggung.

Moerdani sependapat dengan Yoga Soegama bahwa Soeharto telah cukup lama berkuasa, dan seharusnya segera menyiapkan suatu kondisi yang baik untuk berdemokrasi.

Selain itu, seperti kata Jenderal Nasution, Soeharto tidak boleh menafsirkan Pancasila secara subyektif. Padahal Azaz Tunggal sedang digalakkan dan Indonesia menuju macan Asia soal pertumbuhan ekonomi.
Sejak itulah timbul oposisi dalam pemerintahan Orde Baru.

Seperti diketahui, Jenderal Agum Gumelar dan Jenderal Hendropriyono membantu Kongres 1993 memunculkan trah Soekarno dalam panggung politik, dalam diri Megawati, yang kemudian menjadi presiden Indonesia ke V.

Soeharto akhirnya menyesal. Tetapi dinamika politik tidak tertahankan lagi. Dengan kata lain, kondisinya mungkin sudah terlambat dan perseteruan itu sudah diketahui publik.
==========

Serangan Rusia ke Ukrania sebenarnya sudah diketahui sejak 2014, ketika Vladimir Putin, mantan anggota KGB dan Dan IV judo, mencaplok Crimea. Sebagai seseorang yang menyesali pecahnya Sovyet, menurut Putin Keseimbangan Regional dan arogansi Amerika Serikat adalah masalah utama pasca Perang Dingin. Sedangkan Presiden Ukraina sendiri memberi kesempatan pada Barat, dan emosi Putin akhirnya tidak terkendali. Mantan duta besar RI di Ukraina mengatakan, "Saya sendiri tidak mengerti jalan berpikir Putin".    

Seperti diketahui, Ukraina adalah bamper utama Rusia ketika bernama Uni Sovyet. Sedangkan kawasan yang diserang itu adalah bamper utama Rusia terhadap Ukraina. Reaktor Chernobyl, yang pernah meledak 1986, berada di kawasan itu. Kita tidak mungkin lagi mendengar pendapat Mikail Gorbachev atau Edward Sevarnadze yang memahami gejolak politik Rusia pasca Perang Dingin.

Hemat saya, upaya Putin mengendalikan carut-marut ini termasuk menghentikan invasi ekonomi dan teknologi Barat terhadap Timur. Selama ini Timur dapat apa dari perkembangan yang seolah-olah milik Barat? Rasionalisme Barat telah memojokkan Orientalisme ke sudut paling ekstrim, terutama saat kelesuan akibat Covid-19.

Apakah dengan menguasai teknologi Barat, manusia berbahagia? Dan terlepas dari skenario rekayasa Shapeshifter yang gila itu, teknologi Barat toh terbukti membunuh manusia juga, sementara humanisme tak terbukti mampu mengatasinya, tidak bisa menjadi leverage. 

Jepang dan Korea Selatan kini mengalaminya, 2 contoh masyarakat Timur yang menghidupi Dunia Barat. Tetapi di Indonesia kita juga harus hati-hati dengan pengaruh Tiongkok atas Indonesia Timur.  

Salam dan Terima Kasih.

Bacaan:

Barbara S. Harvey (1984), Permesta .

Donald Weatherbee (1966), Ideology In Indonesia.

Francis Lim (2003), Filsafat Teknologi

Julius Pour (1997), Profil Prajurit Negarawan

Mikail Gorbachev (1989), Glasnost and Prestoika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun