Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan

8 Agustus 2024   13:47 Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Koneksi Antar Materi Modul 3.1.a.8 terkait Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Dalam Tugas ini terdapat 12 pertanyaan yang akan saya coba membahasnya satu persatu. 

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Aapabila seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus dilema etika, maka saat pengambilan keputusan

mengambil keputusan seharusnya berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendiidikanya sebagai berikut :

1. Ing Ngarso Sung Tuladha : menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk di contoh.

2. Ing Madya Mangunkarsa : memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara, dan sebagainya demi memperbaiki kualitas diri mereka.

Tut Wuri Handayani  : memengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif agar orang lain tumbuh maju.

  • Bagaimana nilai- nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru  diantaranya mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Dimana nilai tersebut harus dipegang teguh saat kita diharuskan mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, dalam situasi dilema etika benar lawan benar atau situasi bujukan moral  benar lawan salah. Dengan menggunakan nilai-nilai positif yang dimiliki guru diharapkan akan meminimalisir kesalahan saat mengambil keputusan.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti diantaranya kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Saat melakukan pengujian keputusan sebaiknya menggunakan kompetensi inti coaching tersebut. Sehingga dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan coaching dan dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak terkait.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari kemampuan aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasan , emosi dan nilai dirinya sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilakunya.  Dengan adanya kesadaran sosial maka akan mampu berempati kepada orang lain. Dengan adanya keterampilan berelasi  maka komunikasi yang dilakukan akan lebih efektif. Sehingga keputusan yang bekenaan dengan masalah dilema etika dapat diambil dapat diselesaikan dengan kepala dingin juga hati yang tenang. Dengan demikian pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah sistematis.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid dapat tercipta dari tangan pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata dan pendidik yang dengan tepat mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral.

Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

Pengambilan kep;utusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula yang disesuaikan dengan situasi serta berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat maka akan tercipta lingkungan yang kondusif, positif, aman dan nyaman.  Tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. sehingga semua mendapat solusi atas permasalahan yang dihadapi.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada dilingkungan saya antara lain adanya perbedaan pemikiran dari tiap individu atau kelompok yang berseberangan. Dalam sebuah instansi pasti teradapat kelompok pro dan kontra terhadap keputusan yang sudah diambil. Seharusnya setiap anggota berkolaborasi dalam melaksanakan keputusan yang sudah diambil untuk mewujudkan tujuan bersama. Dalam benturan antar kelompok sangat berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah saya, yaitu :

1. Individu lawan kelompok ( Individu vs Communty)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang  (short term vs long term)

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid seperti keputusan bagaimana menyusun stratrgi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa.  Keputusan yang diambil berpengaruh terhadapt pengajaran yang memerdekakan murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat dimulai dengan mengetahui kesiapan, minat, dan profil belajar murid. Selanjutnya kita dapat memutuskan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengakomodir kebutuhan belajar murid melalui strategi pembelajaran yang berdiferensiasi konten, proses, atau produk.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan , seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi.  termasuk masa depan murid. Oleh karena itu perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitanya dengan modul-modul sebelumnya?

Berdasarkan keterkaitan modul 3.1 dengan modul sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi, dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara denga Pratap Triloka, berlandaskan nilai dan guru penggerak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi serta sosial emosional, serta memiliki keterampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

1.  Perbedaan mendasar antara dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kasusnya. Jika kasusnya benar lawan benar maka               dinamakan dilema etika namun jika kasusnya benar lawan salah maka disebut bujukan moral
2.  Terdapat 4 paradigma dilema etika antara lain individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa bersalah, kebenaran lawan                   kesetiaan, dan jangka panjang lawan jangka pendek.

3.  Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, dan berpikir                  berbasis rasa peduli.

4. Ada 9 langkah dalam mengambil keputusan yaitu mengenali nilai yang bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, kumpulkan         fakta yang relevan, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi             opsi trilema, buat keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, sebelumnya saya tidak tahu ada tahapan-tahapan dalam mengambil keputusan, sehingga saya mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin bisa terjadi. Saat mempelajari modul ini saya baru tahu ternyata sebelum mengambil keputusan perlu menentukan paradigma, prinsip, dan menjalankan 9 langkah pengujian terlebih dahulu dengan nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan bertanggungjawab.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak bagi saya setelah mempelajari modul ini berkaitan dalam mengambil keputusan yaitu sebelumnya saya mengambil keputusan tanpa mengikuti tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan. setelah mempelajari modul ini sebelum mengambil keputusan saya memilih paradigma yang sesuai dengan kasus yang saya alami terlebih dahulu kemudian melakukan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan dengan sistematis selanjutnya baru keputusan saya ambil dengan kepala dingin dan hati yang tenang.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini karena dengan mempelajari modul ini maka akan dapat mengambil keputusan yang tepat dan dapa dibertanggungjawabkan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun