Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan

8 Agustus 2024   13:47 Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

Pengambilan kep;utusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula yang disesuaikan dengan situasi serta berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat maka akan tercipta lingkungan yang kondusif, positif, aman dan nyaman.  Tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. sehingga semua mendapat solusi atas permasalahan yang dihadapi.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada dilingkungan saya antara lain adanya perbedaan pemikiran dari tiap individu atau kelompok yang berseberangan. Dalam sebuah instansi pasti teradapat kelompok pro dan kontra terhadap keputusan yang sudah diambil. Seharusnya setiap anggota berkolaborasi dalam melaksanakan keputusan yang sudah diambil untuk mewujudkan tujuan bersama. Dalam benturan antar kelompok sangat berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah saya, yaitu :

1. Individu lawan kelompok ( Individu vs Communty)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang  (short term vs long term)

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid seperti keputusan bagaimana menyusun stratrgi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa.  Keputusan yang diambil berpengaruh terhadapt pengajaran yang memerdekakan murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat dimulai dengan mengetahui kesiapan, minat, dan profil belajar murid. Selanjutnya kita dapat memutuskan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengakomodir kebutuhan belajar murid melalui strategi pembelajaran yang berdiferensiasi konten, proses, atau produk.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan , seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi.  termasuk masa depan murid. Oleh karena itu perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitanya dengan modul-modul sebelumnya?

Berdasarkan keterkaitan modul 3.1 dengan modul sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan harus berdasar pada nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi, dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara denga Pratap Triloka, berlandaskan nilai dan guru penggerak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi serta sosial emosional, serta memiliki keterampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

1.  Perbedaan mendasar antara dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kasusnya. Jika kasusnya benar lawan benar maka               dinamakan dilema etika namun jika kasusnya benar lawan salah maka disebut bujukan moral
2.  Terdapat 4 paradigma dilema etika antara lain individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa bersalah, kebenaran lawan                   kesetiaan, dan jangka panjang lawan jangka pendek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun