Pagi yang cerah di hari Kamis
Qu hanya bisa terdiam membisu
Disaat mendengar kabar bibir manis
Bibir merekah bergerak tanpa ragu
Menyampaikan suatu perintah tugas
Secara lugas untuk dilaksanakan anak buah
Tanpa bertanya, komunikasi langsung bergegas
Memberi tugas baru itu sebagai titah
Teman tertawa bahagia tanpa beban
Sambil menikmati cemilan terhidang
Namum aku hanya terdiam merasa tertekan
Akan kabar baru yang sedang berkumandang
Mulut ku diam namun hati be1rbicara
Bertanya mengapa harus aku
Mengapa bukan orang lain yang ahlinya
Namun itu hanya ada di hati di kolbu
Karena rasa kaget yang masih mendominasi
Menguasai pikiran yang memerintah untuk diam
Nanti ku akan berbicara dari hati ke hati
Menyampaikan rasa gundah sebelum karam
Kan ku tanyakan alasan itu
Kan bicarakan kemauan diri
Bukan maksud menolak menerima itu
Hanya memuaskan rasa penasaran yang menggerogoti
Akan ku coba menerima jika itu sesuai
Kan ku coba ikhlas jika memang terbaik
Bukan tak percaya akan pemberian ini
Namun lebih kepantas atau tidak
Jikalau ada yang lebih baik tersembunyi
Jikalau ada yang lebih paham tak terdeteksi
Jikalau ada lebih kompeten tapi tak dapat unjuk gigi
Jikalau memang tak ada ku akan mencoba berkompromi
Ku berdoa kepada mu sang khalik
Memohon yang terbaik untuk diriÂ
Tanpa merugikan orang-orang baik
Aku yakin Allah Memberi yang terbaik kini dan nanti
Jakarta, 08 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H