Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ku Bahagia di Jumat Berkah

19 Mei 2023   18:21 Diperbarui: 19 Mei 2023   18:29 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat berkah kali ini dimulai dengan tadarus bersama di lapangan walaupun hanya kelas 10 tadarus tetap berjalan hikmat.

Pukul 7:30 WIB jam pelajatan pertama dimulai, saya yang mengajar di kelas 10 PM dengan materi biografi. Setelah pada pertemua sebelumnya meraka melakulan wawancara dengan tokoh atau orang yang akan dibuat biografinya. Saat ini mereka menulis informasi yang mereka dapat  menjadi sebuah biografi di blog pribadi mereka. Selanjutnua jika sudah selesai akan dilanjutkan dengan mengisi list sudah menulis biografi di grup wa bahasa Indonesia.

Pukul 9.15 bel pergantian jam pun berbunyi menendakan jam pelajatan saya sudah berakhir. Dan tugas mengajar saya hari ini pun selesai (free jam mengajar). Sesuai pembicaraan saya setelah tadarus sebelumnya bahwa saya akan membantu bu Sri mengerjakan PMM. Walupun PMM Profil Pelajar Pancasila belum tuntas (tinggal.upload aksi nyata yang sudah dibuat sebelumnya).

Pukul 10: 30 dapat wa daei bu Nana ajak memasak bubur sum-sum yang sudah janji kemarin akan mengajari saya membuat bubur suam-sum. Namun sebelum turun ke bawah saya terlebih dahulu membantu bu Sultan (Nurbaiti) membuat video untuk tugas upskilingnya. Di mana saya berperan sebagai tamu yang menawarkan kerjasama pelatihan kurikulum merdeka belajar untuk guru.

Kurang lebih 20 menit video pun sudah selesai selanjutnya tinggal menggabungkan video dan ppt yang sudah dibuat lalu diupload ke LMS yang sudah ditentukan.

Sekitar pukul 11:00 akhirnya saya turun ke bawah dan langsung menuju pantri, dimana bu Nana sudah menunggu dan ternyata sudah merebus gula merah dengan daun pandan sebagai kuah untuk bubur sum-sum.

Begitu ketemu bu Nana beliau meminta saya mencampur tepung beras (ros brand) yang ada di gelas besar (13 sdm) dengan air secukupnya dan mengaduknya sampai larut. Selanjutnya mencampur santan  (kara 250 ml) dengan air kira-kira 700 ml dan sejumput garam sambil diaduk agar santan tercampur.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Selanjutnya nyalakan kompor dan mencampur tepung beras yang sudah larut ke dalam panci yang berisi larutan santan, air, dan garam tifak lupa 4 lembar daun pandan yang diikat agar tidka bernatakan dan diaduk. Acara aduk mengaduk kurang lebih 25 menit sampai mengental dan teksturnya lembut sperti bubur sum-sum oada umumnya. Jika bubur sum,sum kurang kental bisa ditambahkan larutan tepung beras, namun jika terlalu kental bisa ditambahkan air secukupnya sampai tekstur bubur sum-sum sesuai keinginan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Alhamdulillah stelah berkutak 35 menit di ontri bubur sum-sum pun siap disajikan.

Dokimen pribadi
Dokimen pribadi

Setelah matang bubur sum-sum saya pindahkan ke ruang guru untuk dinikmati rekan,rekan guru tidak lupa satu mangkuk bubur sudah saya antar terlebih dahulu ke kepala sekolah untuk dicicipi beliau.

Bubur sum-sum mqnvkuk pertama dinikmati oleh ibu wakil kesiswaan.  Selanjutnya rekan-rekan yang lain yang berada di ruang guru dan kebetulam sedang istirahat persiapan sholat Jumat. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Saat sedang asik menikmati bubur sum-sum pak Arai yang sudah bercanda bertanya apakah bubur sam-sam masih ada? Kita yabg dnegan jadi bingung sejak kapan bubur sum-sum ganti nama menjadi bubur sam-sam? Dengan santai beliau menjawab karena bubur sum-sum ini dimasak bu Sam makan ganti nama menjadi bubur sam-sam.

Iya deh buat pak Arai apa sih yang enggak. Jawab saya. Dan kita pun menikmati kembali bubur yang tadi sempat tertunda.

Alhamdulillah hari ini saya sangat bahagia karena bisa melakukan kebaikan kecil dimulai dari tadarus, mengajar, membantu rekab, dan memasak bubur sum-sum yang bisa dinikmati rekan-rekan kerja.

Semoga esok dan seterusnya bisa berbuat ke aikan lainnya dan istiqomah melakukannya walau itu gampang dan murah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun