Mohon tunggu...
Samsinar Sambo
Samsinar Sambo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 31

Seorang guru plus sebagia ibu rumah tangga yang selalu ingin membahagiakan keluarga dan selalu ingin berbagi ilmu kepada siswanya dan berbagi kebahgian kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Shaf Tarawih Kok Berantakan?

1 April 2023   07:14 Diperbarui: 1 April 2023   07:28 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sholat tarawih yang dilaksanakan berjamaah di masjid selama bulan ramadhan selalu punya cerita.

Seperti malam ini dan malam-malam sebelumnya. Sebelum imam mengucapkan takbir terlebih dahulu meminta jamaah merapatkan shaf dan mengisi shaf-shaf yang kosong terutama di barisan depan.

Bukanya mereka tidak mendengar dan juga bukannya tidak paham aturannya. Tapi tetap saja mereka tidak mau merapatkan shaf sehingga tak jarang mereka sholat dengan shaf tersendiri/ terpisah dengan jamaah lain. 

Seharusnya mereka merapatkan shaf agar rapi dan mencegah setan berada di shaf-shaf yang kosong guna menggoda jamaah agar tidak khusyuk dalam menjalankan sholatnya.

Mereka punya alasan yang beragam untuk tidak merapatkan shaf terutama jika shaf yang kosong tidak tepat di bawah kipas/pendingin ruangan jadi mereka akan mencari posisi yang tepat berada di bawah kipas agar tidak gerah merupakan alasan pertama.

Yang kedua jika shaf yang kosong tidak tepat dekat tembok atau tiang penyangga masjid yang biasa digunakan untuk bersandar saat lelah berdiri.

Yang ketiga maunya berada di shaf belakang walau di depan masih kosong dengan alasan sering bolak balik kamar mandi. Kalau di depan nanti mengganggu yang lain. Alasan yang masuk akal memang. Tapi..

Dari ketiga alasan tersebut yang saya tahu mungkin masih banyak alasan-alasan lainnya yang semata-mata hanya untuk pembelaan atas perbuatan yang dilakukan 

Semoga kita tidak termasuk di antara mereka yang selalu mencari alasan untuk tidak merapatkan barisan dan shaf saat sholat berjamaah.

Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun